Lihat ke Halaman Asli

Mikail Jaman

IG @MikailJaman Twitter @MikailJaman

Cara Bisnis Bertahan di Masa Covid-19

Diperbarui: 21 Maret 2020   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay

Ketidakpastian akibat wabah corona virus menjadi hal yang menghantui setiap orang saat ini, tidak terkecuali para pemilik dan pemimpin bisnis. Persoalan ini menambah kompleksitas manajemen organisasi bisnis dan memberikan tantangan kepemimpinan yang berbeda pada era sekarang.

Tidak semua orang mengenal istilah VUCA dalam manajemen organisasi. VUCA yang diperkenalkan oleh US Army War College, adalah singkatan dari volatility, uncertainty, complexity and ambiguity. 

VUCA adalah kondisi saat ini dimana manusia akan menghadapi hal-hal yang mengejutkan, tidak diduga seperti cuaca ekstrim, konflik, peperangan, inkonsistensi kebijakan unilateral, penemuan teknologi baru. 

Faktor-faktor tidak terduga ini menjadi sebuah hal yang normal di lingkungan masyarakat saat ini. Pemimpin eksekutif dan pemilik bisnis di era ini dituntut untuk dapat mengantisipasi kejutan-kejutan secara efektif apabila ingin organisasinya survive dan terus tumbuh. 

Sebetulnya, warga Jakarta, sudah melalui tahapan persiapan menghadapi wabah covid19. Kok begitu? Karena kita tidak menduga hanya beberapa jam setelah pesta tahun baru 2020 dihadiahi oleh banjir. 

Bahkan banjir sudah melumpuhkan Jakarta dua kali dalam waktu tiga bulan terakhir. Dan kejadian tersebut bahkan tidak menyurutkan optimisme kita dalam menghadapi tahun 2020.

Sebelum banjir kemarin, bahkan banyak hal yang sudah menimpa penduduk bumi, seperti kebakaran hutan, polusi udara, cuaca ekstrim, ditambah urusan konflik dan perang dagang. 

Persoalannya, sebagian dari kita mungkin tidak menganggap serius hal tersebut atau masih menganggap kecil pengaruh factor tersebut kepada bisnis. Dianggap seperti berita viral atau tajuk berita yang silih berganti. Khususnya bagi sebagian masyarakat termasuk pebisnis UKM di Indonesia.

Perbedaannya, kejadian-kejadian tersebut dampaknya masih seperti terisolir sedangkan wabah ini dampaknya global sehingga disebut pandemic. 

Bahkan walaupun Covid19 sudah dinyatakan pandemic oleh WHO, dunia usaha di Indonesia pada awalnya cenderung tidak peduli dan menganggap ini sebagai kejadian biasa yang tidak berdampak. Terbukti karena masih banyak yang bekerja di kantor walaupun sudah diberikan himbauan oleh pemerintah. 

Sekarang ini dengan berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah akibat lockdown dan social distancing sudah memberikan efek negatif kepada dunia usaha dan masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline