Lihat ke Halaman Asli

Eriza Fudlah

karyawan swasta

Korupsi Bahaya Laten Terbuka

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini tanggal 9 Desember adalah hari antikorupsi sedunia. Indonesia memakai slogan (jargon?) "Berani Jujur Hebat".

Kenapa saya merasa slogan itu malah seperti wujud apatis bahkan seperti meledek.

Mari kita menengok tokoh yang mengalami nasib 'apes' di beberapa waktu lalu. Terlepas mereka divonis bersalah oleh pengadilan, namun nasib mereka ('apes') karena bicara jujur.

Susno Duadji, ia berjanji akan berbicara JUJUR untuk membongkar nama-nama pejabat yang terlibat korupsi. Hasilnya? Ia pun dipenjara dengan berbagai dalih.

Antasari Azhar mantan ketua KPK sungguh BERANI menyeret siapapun pejabat bahkan rekannya di Kejaksaan Agung. Hasilnya? Ia dipenjara dengan kasus rekayasa. Kabar yang berhembus, Rani sang tokoh utama yang terlibat saat ini sudah menjadi pemilik salon dan beberapa usaha lainnya. Jangan tanya modalnya bersumber dari siapa dan bagaimana seorang caddy memiliki uang banyak.

Masih banyak lagi kasus 'apes' yang menimpa orang-orang yang BERANI JUJUR, dan dengan HEBAT-nya hukum malah menghukum mereka.

Bahkan beberapa wartawan yang BERANI mengungkap kasus korupsi yang terjadi malah diintimidasi hingga nyawapun melayang.

Maka maafkan saya jika menilai slogan "Berani Jujur itu Hebat" bak jargon yang meledek bahkan mengancam tokoh atau seseorang yang ingin bicara jujur untuk membongkar korupsi.

Pemberantasan korupsi di Indonesia memang ada tapi tebang pilih. Bahkan ada kesan koruptor yang ditangkap sangat bernuansa politis.

Tak heran jika tahun ini, Indonesia berada di peringkat 118 dari 176 negara index perception corruption.

Bahkan untuk ASEAN, Indonesia berada di peringkat 6 dari 8 negara anggota. Sungguh prestasi yang tak membanggakan tetapi memalukan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline