Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Pendidikan terhadap Kualitas Anak di Pedalaman

Diperbarui: 25 Juli 2019   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bukan rahasia lagi  apabila anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. 

Mereka kesulitan mendapat air bersih, mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia dan sulit mengikuti perkembangan zaman. Tak hanya itu saja mereka bahkan tidak mengenal alat komunikasi seperti telepon genggam, dan alat elektronik lainnya. 

Hal pokok yang menjadi sorotan utama yaitu betapa sulitnya mereka mendapat pendidikan yang layak dan mengenyam pendidikan selama dua belas tahun. 

Pada faktanya tak semua salah mereka, kesulitan mereka menjangkau lokasi sekolah menjadi masalah karena mereka harus mengarungi sungai mereka juga harus berjalan kaki hingga berpuluh-puluh kilo meter bahkan ada pula yang tak memakai alas kaki. Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman karena sulitnya mencari pengajar yang mau mengajar di daerah tersebut juga sangat disayangkan. 

Padahal kualitas seseorang diukur melalui seberapa jauh pendidikan yang dicapai karena kualitas seorang lulusan SD (Sekolah Dasar) berbeda dengan kualitas seorang sarjana. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan sangat mempengaruhi kualitas seorang anak pedalaman. 

Oleh karena itu, Keminfo harus terjun langsung ke pedalaman-pedalaman Indonesia untuk melihat sarana dan pra-sarana dalam dunia pendidikan disana, dimana masih sangat kurang jika dibandingkan dengan kualitas pendidikan yang ada dibagian kota tapi kebanyakan dari mereka yang menuntunt ilmu pendidikan di pedalaman tidak membuat mereka patah semangat dalam menggapai cita-cita. Kebanyakan dari mereka malah sukses kedapannya karena tekat mereka yang kuat dalam mewujudkan mimpi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline