Lihat ke Halaman Asli

Mika Bintang

Mahasiswa

Menaklukan Kemiskinan: "Upaya Aparat Desa Suka Maju dalam Mewujudkan Kesejahteraan Warga"

Diperbarui: 9 Juli 2024   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kantor Balai Desa Suka Maju Jalan Bandar Meriah Kecamatan Sunggal Deli Serdang /dok. pri

Medan,24 Juni 2024

Apa itu kemiskinan menurut aparat Desa Suka Maju? Apa kebijakan yang telah dilakukan aparat desa untuk menaklukan kemiskinan? Bagaimana hubungannya dengan Sustainabble Development Goals (SDGs) Point 1, apakah sudah menenkan fokus pada pemberantasan kemiskinan? Pertanyaan ini menjadi fokus utama dalam upaya memastikan bahwa kebijakan aparat desa sudah membawa perubahan yang signifikan terhadap pemberantasan kemiskinan. 

Kemiskinan menurut konteks aparat desa

Menurut Suhardi adriansyah (41) seorang aparat balai  desa mengatakan bahwa kemiskinan  merupakan kondisi di mana individu atau keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar yang layak untuk menjalani kehidupan yang cukup. Dalam konteks Aparat Desa Sukamaju, mendefinisikan kemiskinan melalui dua indikator utama, yaitu kondisi tempat tinggal dan kondisi ekonomi. Salah satu indikator utama kemiskinan adalah layak atau tidak layaknya tempat tinggal yang dihuni oleh warga. Aparat desa memperhatikan beberapa aspek dalam menilai kelayakan tempat tinggal, antara lain: struktur bangunan, ketersediaan fasilitas dasar, dan kepadatan hunian. Rumah yang dianggap layak harus memiliki struktur yang kokoh dan aman dari bahaya seperti roboh atau kebocoran.  Rumah harus dilengkapi dengan fasilitas dasar seperti sanitasi yang memadai, akses air bersih, dan listrik. Rumah yang terlalu padat dengan penghuni menunjukkan ketidakmampuan untuk menyediakan ruang hidup yang layak bagi setiap anggota keluarga. Kepadatan ini seringkali disebabkan oleh keterbatasan ekonomi yang memaksa banyak anggota keluarga tinggal dalam ruang yang sempit .

Masalah ekonomi juga merupakan indikator penting dalam mendefinisikan kemiskinan. Aparat desa menggunakan beberapa kriteria ekonomi untuk mengidentifikasi keluarga miskin, dengan antara lain: pendapatan per Kartu Keluarga (KK), pendapatan per jiwa, dan ketergantungan pada bantuan sosial. Penghasilan total dari seluruh anggota keluarga dalam satu KK dibandingkan dengan garis kemiskinan yang ditetapkan oleh pemerintah. Keluarga yang pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan dianggap miskin. Selain pendapatan per KK, pendapatan per jiwa atau per individu dalam keluarga juga diperhitungkan. Pendapatan yang sangat rendah per individu menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan. Keluarga yang sangat bergantung pada bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka biasanya dianggap miskin. Masyarakat dikatakan miskin juga dilihat dari umurnya jika dikatakan masih produktif untuk bekerja namun memang dalam keadaan miskin dia tidak akan menerima bantuan kecuali orang yang sudah lansia dan disabilitas yang akan menerima bantuan dan masuk kategori layak dibantu dan yang terpilih adalah yang termiskin dari yang termiskin. 

Kebijakan yang telah dilakukan aparat desa dalam pemberantasan kemiskinan

Aparat Desa Sukamaju telah mengambil sejumlah langkah konkret untuk mengatasi kemiskinan di desa melalui berbagai program bantuan yang telah tersedia. Langkah pertama yang diambil adalah memasukkan warga miskin ke dalam Program Keluarga Harapan (PKH). PKH adalah program bantuan sosial bersyarat yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga miskin melalui bantuan tunai yang diberikan berdasarkan komponen pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Dalam konteks pendidikan, keluarga yang memiliki anak sekolah dapat menerima bantuan tambahan berupa beasiswa untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka. Program yang kedua adalah program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Program BLT ini dirancang untuk memberikan bantuan tunai langsung kepada keluarga yang paling membutuhkan. Desa memastikan bahwa dana BLT disalurkan tepat waktu dan tepat sasaran, sehingga dapat membantu meringankan beban ekonomi keluarga miskin. Selain BLT dan PKH, Perangkat desa memastikan warga mendapatkan layanan kesehatan dengan menyediakan program BPJS gratis tanpa dipungut biaya. 

Aparat desa juga ada prioritas khusus bagi warga miskin yang tidak memiliki BPJS Kesehatan. Jika ada warga miskin yang sakit dan tidak terdaftar dalam BPJS Kesehatan, desa akan mengambil alih tanggung jawab untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa biaya. Dalam situasi seperti ini, aparat desa akan membantu mengurus seluruh administrasi yang diperlukan untuk memasukkan mereka ke rumah sakit dan memastikan mereka mendapatkan perawatan, termasuk operasi jika diperlukan, tanpa dikenakan biaya.  

Perangkat desa mengambil inisiatif untuk meningkatkan akses pendidikan dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada siswa berprestasi. Siswa yang meraih juara 1 hingga juara 3 di sekolah menerima cenderamata atau hadiah yang diberikan oleh aparat desa dengan datang kesekolah-sekolah, yang dimana hadiah terssebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan sekolah mereka. Selain itu, baik siswa berprestasi maupun yang belum berprestasi, semuanya dimasukkan ke dalam Program Bantuan Indonesia Pintar. Program ini bertujuan untuk memastikan semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak tanpa terkendala oleh masalah ekonomi. 

Program pemberdayaan ekonomi di Desa Sukamaju bertujuan untuk meningkatkan pendapatan warga melalui kegiatan yang dinamakan Ketapang (Ketahanan Pangan). Program nasional ini diberikan khusus kepada petani dan peternak. Bagi petani, desa menyediakan pembelian bibit unggul yang kemudian dibagikan kepada anggota gabungan kelompok tani. Untuk memastikan bibit tersebut digunakan sesuai tujuan, kelompok tani harus memiliki surat serah terima. Di bidang peternakan, perangkat desa memberikan beberapa lembu, sapi, atau kambing betina kepada peternak untuk dipelihara. Setelah ternak beranak, hasilnya dibagi dengan sistem belah; jika ada dua anak ternak maka, satu akan diberikan kepada desa dan satu lagi kepada peternak. Induk ternak kemudian dialihkan kepada peternak lain untuk dibudidayakan. Jika ternak hilang atau mati, akan dilakukan proses hukum dan pengecekan lebih spesifik untuk menentukan penyebabnya. Program ini bertujuan untuk memastikan bantuan digunakan secara efektif dan berkelanjutan, guna meningkatkan ketahanan pangan dan pendapatan warga desa. 

Desa Sukamaju menggunakan teknologi inovatif untuk memberantas kemiskinan. Langkah pertama adalah pembangunan tower yang menggunakan tenaga surya, yang saat ini baru tersedia di 15 titik di desa. Langkah kedua adalah kerjasama dengan provider internet untuk membangun tower internet guna memperlancar jaringan di desa, terutama untuk memudahkan para pelajar mengakses pembelajaran online. Upaya ini penting karena masih ada bagian desa yang belum mendapatkan jaringan internet. Namun, rancangan kedua program ini masih terhambat oleh keterbatasan dana dan kurangnya dukungan sponsor dari luar. 

 Hubungannya dengan Sustainable Development Goals Point 1

SDGs point 1, No Poverty (Tanpa Kemiskinan) penting untuk dibahas karena tujuan dari SDGs point 1 ini berfokus pada pengentasan kemiskinan dalam segala bentuk dan di mana pun. Meningkatkan akses ke pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengentasan kemiskinan. Hal ini berarti dunia bersepakat untuk meniadakan kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia, tidak terkecuali Indonesia. Isu kemiskinan tetap menjadi isu penting bagi negara-negara berkembang, demikian pula dengan Indonesia. 

Aparat Desa Sukamaju telah mengimplementasikan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk mengatasi kemiskinan di wilayah mereka. Melalui program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Program Bantuan Indonesia Pintar, Program BPJS Gratis, dan Program Ketapang (Ketahanan Pangan), mereka secara aktif memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga miskin untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi kesenjangan sosial ekonomi. Tindakan konkret seperti memberikan bantuan keuangan, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi kepada warga miskin merupakan langkah-langkah strategis yang telah dilakukan untuk menangani akar permasalahan kemiskinan. Kebijakan ini sangat relevan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) Point 1, yang menekankan pada pemberantasan kemiskinan dalam segala bentuk dan di mana pun. Dengan fokus yang kuat pada program-program yang memberdayakan masyarakat dan meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi, Desa Sukamaju telah menunjukkan komitmennya dalam mencapai tujuan SDGs Point 1 untuk menciptakan dunia tanpa kemiskinan.

Perangkat desa mengadopsi pendekatan yang sistematis untuk mengukur keberhasilan dalam pengentasan kemiskinan dengan menggunakan beberapa indikator kunci. Pertama, mereka memonitor persentase warga yang menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam satu tahun dan mengevaluasi kelayakan mereka untuk menerima BLT pada tahun berikutnya. Evaluasi ini membantu mengidentifikasi perubahan dalam kondisi ekonomi warga dan efektivitas program bantuan yang diberikan. Kedua, dalam program Ketapang yang berkaitan dengan pertanian, perangkat desa menilai apakah pemberian bibit gratis telah cukup untuk memenuhi kebutuhan para petani dan meningkatkan pendapatan mereka. Evaluasi dilakukan dengan memantau hasil panen dan peningkatan produktivitas dari penggunaan bibit unggul ini. Ketiga, dari segi peternakan, mereka mengukur keberhasilan program dengan melihat apakah ternak yang diberikan kepada peternak, seperti anak rambut, dapat dipelihara dengan baik dan kemudian dijual untuk memberikan keuntungan yang layak bagi kehidupan mereka. Evaluasi ini melibatkan penghitungan pendapatan dari hasil penjualan ternak dan dampaknya terhadap ekonomi rumah tangga peternak. Melalui evaluasi yang berkelanjutan, perangkat desa dapat menyesuaikan strategi mereka, memperbaiki kelemahan, dan meningkatkan efektivitas dari setiap program sosial dan ekonomi yang dijalankan. Pendekatan ini memastikan bahwa upaya mereka dalam mengurangi kemiskinan tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat Desa Sukamaju

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline