Lihat ke Halaman Asli

Maaf, jika Hanya Sampai Sebelas Sembilan

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu, sejak kita mulai belajar melangkah,
Pernah, bukan? Terucap kata seraya ultimatum.
Prasyarat yang harus terpenuhi.
Bukan rumah, harta atau nyawa.

Bukan kata-kata sajak pemupuk janji.
Kelak berbuah harapan,
Namun nyata selembar ingkar.
Kering, renta hilang percaya.

Sebelum semua melaju dan tak temu jua.
Sebelum ada sakit mulai menoreh.
Srbelum berkelanjutan.
Biar kita tunda cita menjadi kita.

Jika Tuhan menghendaki sebuah pertemuan,
kelak Ia pasti menyiapkan sebuah perpisahan.
Jika benar, aku mau ini karena-Mu ya Rabb...
Yakinkan, jika itu baik untukku, kau, dan kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline