Lihat ke Halaman Asli

"Kau Puas? Saya Puas"

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Damailah kau disana, kawan. Luka lama yang masih membekas kini telah kuusap dengan jalan yang sama, dengan perih yang sama Meski aku menjadi murka. Dulu mereka merenggut kebersamaan kita Dibalik kibaran batu yang beterbangan, dan sejumlah senjata yang mengancam Hingga sampailah keprgianmu, yang kutangisi Ini bukan hanya lukamu, ini luka kita. Masih terbayang dipikiranku, tentang dukamu. Dengan darah dihadapan, lekat menanam balas Menciptakan alasan untuk kepergianmu. Kawan, untukmu dendam telah kubalaskan Tanyakan saja pada sebuh celurit pada batu yang bertebaran pada "dia" yang bersimbah darah, dan pada jeruji besi yang mungkin menjeratku. Kawan, apa kau puas? saya puas. -------------- 28 September 2012 Ummie S. Wahiuney

Gambar ilustrasi: mobile.seruu.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline