Lihat ke Halaman Asli

"Insomnia Dijemput Pagi"

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Insomnia Dijemput Pagi"

Sayang! senja telah tiada
Perlahan merangkak dan berjalan terlonta-lonta
Menutup hari yang kian menua
Aku menyertainya.

Malam, kau meninggalkanku dalam pekatnya
Menyelinap seorang diri,
Tanpa kantuk yang menyapa
Hanya tersisa aku dan  maya.

Malam, lagi-lagi kau menelantarkanu
Bersama denting jarum jam di dinding
dengan seribu alasan yang membuatku tak paham
hingga berganti, seketika aku bersujud.

Malam, kau membiarkanku tak mengenalimu
Hingga langit  melahirkan mentari
Menitiskan embun di dedaunan
Aku disambut kicau burung dibalik dahan.

Selamat tinggal malam...!
Pagi tengah menyapaku dengan senyuman
meski sisa kantuk semalam masih menggelitik di kelopak
Ini pagi kesekian yang tak harus kusesali
Pagiku bergerak menuai harapan.

Malam, telah kusampaikan salammu kepada pagi
ketika pagi merebutku dari tanganmu.
Aku menyusun langkah, meninggalkan mimpi
dan keluar dari imaji lalu.

Malam, terima kasih telah kau buai aku dengan caramu
Bersama siang kan kujalani,
apa-apa yang telah menjadi kewajiban
Hingga nanti aku menjumpaimu lagi.

12 September 2012
Ummie S. Wahiuney

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline