Lihat ke Halaman Asli

Deregulasi Pemerintah Berhasil Menarik Kepercayaan Investor Asing ke Indonesia

Diperbarui: 26 Februari 2016   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebijakan pe­merintah melakukan dere­gulasi atas sejumlah hamba­tan investasi mulai membu­ahkan hasil. Bank Indonesia (BI) mencatat Neraca Pem­bayaran Indonesia (NPI) se­panjang triwulan IV 2015 surplus USD 5,1 miliar, sete­lah pada triwulan sebelum­nya defisit USD 4,6 miliar.

Surplus ini ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial sebesar USD 9,5 miliar yang melampaui defi­sit transaksi berjalan sebesar USD 5,1 miliar. “Surplus NPI sepanjang triwulan IV 2015 telah mendorong kenakan posisi cadangan devisa dari USD 101,7 miliar pada akhir triwulan III 2015 menjadi USD 105,9 miliar pada akhir triwulan IV 2015,” ujar Direktur Depar­temen Komunikasi BI Arbo­nas Hutabarat kepada pers di Jakarta, kemarin (12/2).

Naiknya cadangan devisa memberikan tambahan ke­mampuan keuangan Indone­sia dalam melakukan tran­saksi perdagangan. Dengan posisi cadangan devisa sebe­sar USD 105,9 miliar, cukup untukmembiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri selama 7,4 bulan “Kemampuan itu berada di atas standar kecukupan inter­nasional,” imbuh Arbonas.

Dalam mendukung stabitas perekonomian, kata Arbonas, BI akan terus mewaspadai perkembangan perekonomian global, khususnya risiko ter­kait perlambatan ekonomi Ti­ongkok dan terus menurunnya harga komoditas.

“Kita tetap meyakini NPI akan semakin baik didukung bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, serta
pe­nguatan koordinasi kebijakan dengan pemerintah, khususnya dalam mendorong percepatan reformasi struktural,” katanya.

BI mencatat surplus tran­saksi modal dan finansial meningkat signifikan seiring menurunnya ketidakpastian di pasar keuangan global, dan membaiknya keyakinan terhadap prospek perekono­mian Indonesia. Surplus transaksi modal dan finan­sial triwulan IV 2015 lebih tinggi dari triwulan sebelum­nya sebesar US D 0,28 miliar.

Kenaikan surplus transaksi modal dan finansial tersebut terutama didukung oleh kembali meningkatnya arus masuk investasi portofolio pada obligasi pemerintah, termasuk globalbond. Selain itu, kenaikan surplus transaksi modal finansial didukung pula oleh kenaikan investasi lainnya dan aliran masuk investasi langsung asing (FDI).

Kenaikan investasi lainnya disebabkan oleh meningkat­nya penarikan simpanan di luar negeri dan penarikan pinjaman luar negeri terkait meningkatnya realisasi pro­yek infrastruktur pemerin­tah. Sementara itu, kenaikan aliran masuk investasi lang­sung asing (FDI) terutama pada sektor pertambangan, keuangan, dan manufaktur sejalan dengan perbaikan in­vestasi domestik.

sumber : radar surabaya 13 februari 2016

 

[caption caption="Ilustrasi-kompas"][/caption]

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline