Lihat ke Halaman Asli

Miguel Dharmadjie

Berbagi nilai-nilai kebajikan

Waisak dan Kesadaran Keberagaman

Diperbarui: 5 Juni 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ucapan Waisak 2568 TB / 2024 (sumber: KBBV Makassar)

“Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE. Semoga kebahagiaan, kedamaian, dan kebijaksanaan senantiasa menyertai kita semua,” unggah Presiden RI Joko Widodo dalam akun instagram resminya pada Kamis (23 Mei 2024). Ucapan selamat disampaikan tepat pada Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 Buddhist Era (BE.) atau Tarikh Buddhis (TB.). 

Hari Tri Suci Waisak; salah satu dari empat hari suci agama Buddha; dikenal sebagai Hari Buddha. Memperingati tiga peristiwa suci, agung, dan mulia dalam kehidupan Buddha Gotama. Terjadi saat purnama raya di bulan Waisak; pada hari yang sama, tahun yang berbeda.  

Dimana, Pangeran Siddharta Gotama lahir di Taman Lumbini, Nepal (623 SM), Petapa Gotama mencapai Pencerahan Sempurna dan menjadi Buddha di Bodhgaya, India (588 SM), serta Buddha Gotama ber-Parinibbana dan mangkat di Kusinara, India (543 SM). 

Waisak mengingatkan umat Buddha akan pentingnya merefleksikan nilai-nilai keteladanan Guru Agung Buddha dan nilai-nilai Kebenaran Universal (Dhamma) sebagai pedoman hidup luhur. Nilai-nilai tersebut sepatutnya dihayati dan dipraktikkan dalam keseharian hidup, baik bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Umat Buddha Indonesia senantiasa menyambut peringatan Hari Waisak dengan penuh sukacita di tengah keberagaman masyarakat. Termasuk Detik-Detik Waisak 2568 pada pukul 21.52.42 WITA. Mereka mengikuti Maha Puja Tri Suci Waisak dan meditasi Detik-Detik Waisak secara khusuk dan khidmat, dalam kehidupan beragama yang moderat.

Apalagi peringatan Hari Waisak tahun 2024 ini bertepatan dengan momentum 1.200 tahun Candi Borobudur. Juga berada diantara Hari Kebangkitan Nasional (20 Mei) dan Hari Lahir Pancasila (01 Juni).

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk. Kaya akan keragaman ras, suku, budaya, bahasa, adat istiadat, agama dan kepercayaan. Keberagaman ini merupakan realita yang tidak dapat dihindari, namun bukan berarti untuk dihapuskan. Keberagaman di Indonesia diyakini sebagai anugerah. Bukan untuk ditawar, tapi untuk diterima.

Keberagaman meniscayakan adanya perbedaan, dan perbedaan selalu memunculkan potensi konflik. Untuk itu keberagaman patut dikelola dengan baik dan benar agar dapat menjadi pemersatu bangsa yang besar ini.

Keberagaman menjadi kesempatan untuk saling belajar dan saling mengenal satu sama lain. Dengan mengedepankan moderasi beragama akan dapat menjauhkan sikap ekstrem dan intoleransi terhadap perbedaan. Kehidupanpun menjadi harmonis.

Keberagaman merupakan aset berharga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Dalam perjalanan sejarah bangsa, Pancasila telah teruji sebagai alternatif yang paling tepat untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang sangat majemuk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline