Bagi umat Tridharma (Buddha, Khonghucu dan Taoisme), Tahun Baru Imlek memiliki makna filosofi yang mendalam. Tidak sekadar merayakan Tahun Baru Imlek dengan silaturahmi bersama keluarga, tetapi juga memiliki makna ritual dan spiritual.
Menyambut Tahun Baru Imlek berbagai klenteng, vihara, maupun cetiya akan menyiapkan aneka sarana sembahyang dan menghiasi tempat ibadah dengan ragam ornamen Imlek berwarna merah sebagai lambang kebahagiaan.
Umat yang datang bersembahyang tidak hanya seorang diri, tetapi juga datang bersama keluarga. Aroma semerbak dupa tercium oleh masyarakat yang melintas di depan klenteng, vihara maupun cetiya sebagai tanda bahwa Tahun Baru Imlek sudah menjelang.
Tahun Baru Imlek 2572 / 2021 M. jatuh pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2021 mendatang. Tetapi suasana berbeda penulis rasakan dalam menyambut Imlek tahun ini. Ada sebuah kerinduan untuk menyambut Tahun Baru Imlek seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun, apa daya kita? Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat rangkaian Imlek tahun ini mau tidak mau harus dilakukan dalam bentuk adaptasi kebiasaan baru.
Termasuk rangkaian kegiatan ritual menyambut Imlek di Klenteng Kwan Kong yang diadakan secara sederhana dan dengan menerapkan protokol kesehatan berupa 3 M (memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak). Hal ini sebagai dukungan atas himbauan Pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19.
Klenteng Kwan Kong adalah salah satu klenteng tertua di Kota Makassar dan memiliki dua puluh lima obyek penghormatan di dalamnya, yaitu : Tuhan Yang Maha Esa, Buddha Gotama, Dewa Kwan Kong, Dewa-Dewi dan altar leluhur.
Sesuai namanya yang menjadi altar utama adalah Dewa Kwan Kong. Dewa Kwan Kong diyakini, diteladani dan sangat dihormati oleh masyarakat Tionghoa karena perbuatan dan sifat-sifatnya yang luhur, yaitu : semangat, ketulusan, kesetiaan, keberanian dan kebijaksanaannya dalam membantu masyarakat yang membutuhkan.
Apabila pada tahun-tahun sebelumnya ada empat kegiatan ritual yang diadakan menyambut Tahun Baru Imlek dan selalu dipadati umat yang datang bersembahyang, maka pada Imlek tahun ini hanya diadakan tiga kegiatan ritual yang tentunya dengan pertimbangan demi kesehatan dan keselamatan umat dan masyarakat.
Pertama, prosesi pencucian rupang (pratima) dan upacara penggantian Jubah Dewa Kwan Kong dan Dewa-Dewi.
Biasanya prosesi pencucian rupang dan upacara penggantian Jubah Dewa Kwan Kong dan Dewa-Dewi dilakukan dalam satu hari, yaitu : pada hari Minggu terakhir menjelang Tahun Baru Imlek.