Lihat ke Halaman Asli

Saat Dunia Hanya Seluas Jarak Pandang

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cempaka Putih, Jakarta

...ia masih belum keluar dari balik kubikel sejak satu jam yang lalu. Dalam kurun waktu yang relatif singkat itu ia sibuk memainkan jemari pada tuts papan ketik, menyusun lebih dari beberapa baris kalimat, kemudian diam. Membuat jeda pada tiap menit perputaran jarum jam. Begitu terus, sampai pada akhirnya ia tidak bisa meneruskan pekerjaannya kecuali memberi pandangan kosong pada layar---yang kemudian memberinya satu kesimpulan, yang juga diselingi keraguan. Ia membaca ulang apa yang sedari tadi ditumpahkannya pada halaman kosong pada dunia mayanya. Tanpa harus berpikir panjang, apalagi berulang-ulang, diputuskannya untuk menghapus mundur kata per kata yang telah terusun rapi di sana.

Tahu apa yang sedang dialaminya?

Writer's block.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline