Lihat ke Halaman Asli

Migita Diliana Agustina Tout

Mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi

Sosialisasi Door-to-Door, Mahasiswa KKN BTV III Universitas Jember Ajak Masyarakat Desa Taat Prokes

Diperbarui: 2 September 2021   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajak masyarakat Desa Ajung taat prokes melalui media brosur (Dokpri)

Akibat pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun 2020, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Jember merombak ulang sistem kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang merupakah salah satu kegiatan wajib mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan di perguruan tinggi, jika biasanya KKN dilakukan secara berkelompok di sebuah desa terpencil, maka kali ini KKN dilakukan secara mandiri di desa ataupun domisili asal mahasiswa, LP2M menyebut kegiatan ini sebagai KKN Back To Village (BTV) III. KKN BTV III 2021 ini mulai dilakukan sejak Bapak Iwan Taruna selaku Rektor Universitas Jember meresmikan penerjunan KKN BTV III pada Kamis, 12 Agustus 2021. KKN BTV III kali ini mengusung tema yang meliputi beberapa aspek, yakni pendidikan, ekonomi, teknologi, dan kesehatan yang memang saat ini memerlukan perhatian khusus akibat terdampak dari Pandemi Covid-19.

Salah satu lokasi kegiatan mahasiswa KKN BTV III kali ini adalah Desa Ajung yang merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Desa Ajung merupakan desa yang tergolong strategis karena memiliki Stadion Jember Sport Garden dan Bandara Notohadinegoro, dan kepadatan kedudukannya sebesar 1.163,50 jiwa/Ha. Dengan mengusung tematik teknologi, harapan mahasiswa kali ini adalah untuk menghimbau masyarakat memanfaatkan digitalisasi dengan bijak agar terhindar dari maraknya berita hoax yang saat ini berkembang di masyarakat terkait Covid-19.

Program kerja utama di sini adalah untuk mengajak masyarakat Desa Ajung yang mayoritas masih menyepelekan betapa berbahayanya Covid-19, dan kurangnya kesadaran masyarakat terkait pentingnya disiplin protokol kesehatan, terutama pada masa PPKM saat ini. 

Media sosialisasi untuk mengajak masyarakat "Taat Prokes" (Dokpri)

Oleh karena itu sosialisasi dan ajakan "Desa Taat Prokes" melalui media selebaran dan menggunakan metode "Door-to-Door" ini dilakukan karena dianggap lebih efektif dan efisien dibandingkan harus mengumpulkan masyarakat di satu tempat bersama karena justru akan menyebabkan terjadinya kerumunan. Media selebaran yang digunakan ini berisi informasi terkait langkah menjaga prokes 5M meliputi, Menggunakan masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas, dan terakhir adalah Menghindari kerumunan. Selain himbauan disimpil 5M, pada selebaran juga berisikan informasi terkait website resmi pemerintah yang berisi informasi seputar Covid-19 agar masyarakat terhindar dari hoax karena lebih percaya berita yang masih tidak jelas sumbernya. 

Kendala yang ditimbulkan dari kegiatan ini adalah masih banyaknya masyarakat Desa Ajung yang kurang kesadaran untuk patuh prokes, namun masih banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari adanya sosialisasi ini.
"Alhamdulillah masih ada mahasiswa yang mau mengingatkan, karena kalau orang yang seperti saya mengingatkan dianggap angin lalu oleh orang-orang, nanti dibilang sok tau, kalau mahasiswa seperti ini kan sudah jelas pengetahuannya, kalau ngomong juga enak dan masuk diakal, biar orang-orang mulai sadar mau pakai masker, setidaknya biar tidak membahayakan orang sekitarnya." ujar Ibu Kholifah saat ditemui di kediamannya pada Selasa, 24 Agustus 2021. 

Dengan metode sosialisasi yang seperti ini, diharapkan masyarakat mulai sadar terkait betapa pentingnya menjaga 'Protokol Kesehatan', karena "Jaga Diri, Jaga Keluarga, Jaga Sesama".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline