Lihat ke Halaman Asli

Konglomerasi Media

Diperbarui: 5 Maret 2022   06:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

KONGLOMERASI MEDIA
PENGERTIAN, KEUNGGULAN, KELEMAHAN, DAN HUBUNGAN DENGAN KEHIDUPAN PERS


Jumat, 4 Maret 2022
Pengertian konglomerasi ditinjau dari KBBI merupakan keutuhan yang terjadi dari bermacam-macam unsur. Konglomerasi diartikan sebagai sekumpulan pelaku konglomerat yang menanamkan sahamnya pada salah satu perusahaan dalam satu koordinasi sehingga seluruh kebijakan manajemen yang pokok ditentukan oleh satu pintu. 

Pada dasarnya praktik konglomerasi media adalah ketika ada perusahaan media saling bergabung menjadi perusahaan yang lebih besar membawahi banyak media termasuk jenis-jenis media yang beragam sebagai bagian dari bisnisnya. 

Murdock menggunakan istilah konglomerasi media yaitu perusahaan penyiaran yang menggabungkan pengoperasian televisi dengan surat kabar, terbitan bukum radio siaran, dan televisi kabel melalui integrasi horizontal kekuasaan informasi.  Perkembangan teknologi yang sangat pesat di era 4.0 ini banyak penguasa media massa, tidak hanya itu sosial, politik, dan budaya sekaligus. 

Adanya konglomerasi media tidak melepas kemungkinan adanya keunggulan dan kelemahan yang muncul. Sisi unggul dilihat dari meleknya teknologi, komunikasi dan informasi, disamping itu lemahnya terlihat pada adanya kekuasaan yang menjadi domain dalam media massa, sehingga yang kuat akan berkuasa.

Lantas ada hubungan apa dengan kehidupan pers? Menurut penelitian yang telah dikaji oleh (Fahrudin, 2013) banyak sekali pengaruh yang muncul, ketika banyak perusahaan yang mampu menguasai berbagai jenis media yang kemudian berkembang menjadi konglomerasi. Dampaknya terlihat pada adanya konglomerasi media yang banyak mengontrol informasi dan produk media sehingga menghasilkan keuntungan. 

Kehidupan pers berhubungan dengan konglomerasi media yang berdampak pada wajah kebebasan media yang berubah dan kebutuhan informasi publik menjadi kebebasan menguasai pasar media, dalam hal ini publik hanya dipandang sebagai konsumen bukan warga yang berhak menerima informasi yang objektif.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline