Lihat ke Halaman Asli

Efektivitas Kepemimpinan Muda dalam Menghadapi Era Industri 4.0

Diperbarui: 1 Maret 2024   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Pemimpin menjadi ujung tombak yang menentukan keberhasilan suatu organisasi. Perkembangan yang pesat di berbagai bidang kehidupan menuntut adanya perkembangan pula dalam bidang pengelolaan sumber daya, terutama dalam kepemimpinan. Tipe dan gaya kepemimpinan sangat berkaitan dengan norma perilaku pada diri seseorang saat mempengaruhi perilaku orang lain.

Pembahasan

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Menurut Peter Drucker, kepemimpinan adalah proses sosial yang mempengaruhi individu-individu lain untuk mencapai tujuan tertentu. 

Perkembangan yang pesat menuntut kehadiran pemimpin yang visioner dan mampu melihat peluang agar tidak tertinggal oleh kemajuan zaman. Maka dari itu, beberapa organisasi kini lebih memilih untuk melahirkan para pemimpin muda yang dipersepsikan lebih luwes, gesit, mampu melihat peluang dan berpikiran terbuka, dibandingkan dengan pemimpin yang tetap memaksakan gaya kepemimpinan favoritnya tanpa mempertimbangkan kondisi saat ini.  Gaya kepemimpinan harus menyesuaikan ritme dan pola kaum muda yang merupakan bagian dari generasi milenial (Peramesti & Kusmana, 2018).

Dalam sejarah Bangsa Indonesia telah mencatat banyak tokoh pemuda yang berperan besar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masanya dan kemudian menjadi pemimpin-pemimpin besar bangsa, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan Sutan Syahrir. Hingga saat ini telah banyak pemimpin-pemimpin muda yang bermunculan di Indonesia dan berhasil mendapat pengakuan atas prestasinya dalam kepemimpinan suatu organisasi atau lembaga.

Setiap pemuda pantas menjadi seorang pemimpin dengan ciri khasnya gaya dan tipe kepemimpinannya masing-masing. Namun, di era industri 4.0 banyak juga masyarakat yang menentang kepemimpinan yang dibawakan oleh pemuda dengan alasan tidak memiliki pengalaman dalam memimpin atau tidak sesuai dengan ekspektasi dan kemauan masyarakat. 

Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi seluruh lapisan masyarakat bagaimana cara menyikapi hal tersebut.  Indonesia sudah menapaki era industri 4.0 sejak tahun 2010, yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi dan otomasi. 

Dalam World Economic Forum, para ahli dan pemimpin-pemimpin perusahaan besar menyatakan bahwa di masa depan, hierarki organisasi akan berubah. Konsep "hero-leadership heading a troop of followers" (pemimpin adalah pahlawan yang memimpin pasukan pengikut) tidak lagi masuk akal di masa kini (Lozza L, 2019). 

Maka dari itu, generasi muda kita harus berkarakter, kompeten, dan inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi agar mampu menghadapi persaingan global.

Efektivitas kepemimpinan merupakan sebuah konsep yang kerap diangkat ketika membahas tentang pemimpin dan kepemimpinan. Efektivitas kepemimpinan pada umumnya berusaha dijelaskan dengan memecah menjadi dua konsep: kepemimpinan dan efektivitas atau efektif. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline