Masa kecil, apa yang terlintas di pikiran kita Ketika hal tersebut di ucapkan. Tentu saja bermain, bersenang- senang, dan banyak hal lain yang di rindukan.
Waktu kecil di pikiran kita hanya ada bermain, sekolah, makan, tidur, kemudian bermain lagi bersama teman- teman. Jika di ingat- ingat masa kecil sangat menyenangkan.
Tetapi juga penuh dengan aturan- aturan orang dewasa. Mulai dari harus makan dengan lahap, tidak boleh bermain kotor, dan yang paling susah adalah Ketika kita di suruh untuk tidur siang.
Waktu itu tidur siang sangat menyebalkan, karena pada waktu siang hari hanya itu kesempatan untuk bermain setelah pulang dari sekolah.
Setelah tidur siang, tentu masa kecil kita tidak lengkap jika kita tidak pergi mengaji. Pada waktu itu, pergi mengaji adalah salah satu hal terpenting serta wajib untuk di ikuti oleh anak- anak yang beragama islam.
Mulai dari di ajarkan membaca iqro, sampai dengan bisa untuk membaca al- quran secara lancar dan benar.
Saat itu tempat untuk mengaji di daerah saya hanya ada satu, yaitu TPQ Aisyah.
Tempatnya sangat dekat dengan rumah budhe saya, karena waktu itu ibu saya bekerja sampai malam jadi setiap hari saya di titipkan di budhe saya. Tempat mengaji tersebut hanya berjarak sekitar lima rumah, sangat dekat.
Guru mengaji di tempat saya waktu itu berjumlah lima orang. Dua di antaranya juga merupakan guru yang mengajar di TK tempat saya bersekolah.
Saat kecil saya termasuk orang yang penakut, mendengar suara yang besar saja saya sangat ketakutan dan tidak lama setelah itu terkadang saya jatuh sakit.
Oleh karena itu, saat kecil saya sangat takut unruk pergi mengaji dan pergi bersekolah. Jika di ingat- ingat memang sangat lucu, padahal guru tersebut tidak bermaksud untuk menakuti siapapun.