Lihat ke Halaman Asli

Miftahur Rizqi

Mahasiswa Perbandingan Mazhab, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Cemas

Diperbarui: 9 Juli 2024   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pulang dengan kecemasan
Penungguan yg tidak dihargakan
Aku ingin bertemu
Namun kau tidak mau
Ku menyelusuri jalan malam
Dengan padangan mata yg tidak tajam
Aku ingin berjumpa
Menatap muka,berpeluk dan bercerita
Ku tau kabarmu tidak baik
Namun aku juga ingin menjadi yg terbaik
Dia hanya ingin diperjuangkan
Ku juga ingin merasakan

Terimakasih telah memberi luka dengan kata "percuma"
Terimakasih telah menanam rasa dengan paras dimuka
Terimakasih kau pernah hadir dialam semesta
Entah sampai kapan tuhan memberikan nikmat yang tiada tara
Sampai ku lupa bahwa manusia ciptaan tuhan yang paling sempurna

Selamat Berlepas
Sampai tuhan mengembalikan kita di waktu yang pas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline