KABUPATEN BEKASI – Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bhayangkara Jakarta Raya mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan sosialiasi sebagai bagian dari acara “Pelaksanaan Mahasiswa KKN” Pada Tanggal 25 Juni hingga 12 Juli 2024 di Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan sebuah program yang mewajibkan mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan pelayanan sosialisasi masyarakat di Desa Karang Satria. Kegiatan tersebut mengambil tema “Sosialisasi Pelayanan Umum Masyarakat Berbasis Online (Pelumas) Di Desa karang Satria Kec.Tambun Utara Kab.Bekasi” diresmikan secara langsung oleh Kepala Program Studi Fasilkom, Ahmad Fathurrozi, S.E., MMSI pada hari Selasa (25/06/2024) pagi hari di kantor Desa Karang Satria, Kec.Tambun Utara, Kab.Bekasi
Kepala Program Studi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, Ahmad Fathurrozi beserta Kepala Desa Karang Satria./dokpri
Pada acara tersebut mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya juga diberikan masukan dan juga informasi terkait dari Kepala Desa dan juga Ketua RW yang nantinya akan menjadi tempat atau sarana dalam melaksanakan program KKN.
KKN ini difokuskan pada pemahaman warga terhadap penggunaan aplikasi PELUMAS (Pelayanan Umum Masyarakat) yang nantinya akan berguna untuk warga dalam mengurus surat menyurat dan memudahkan dalam berkomunikasi dengan jajaran desa secara online. Bapak Teguh Selaku Ketua RW.011 menyampaikan informasi terkait kegiatan tersebut./dokpri
Menurut pak teguh, KKN ini berfokus pada pendampingan sosialisasi aplikasi PELUMAS berbasis online. Dalam hal ini, aplikasi PELUMAS melibatkan warga RW.011 untuk memudahkan warga dalam mengirim surat menyurat.
"Pemanfaatan aplikasi PELUMAS” sebagai alat pendukung antara warga dan ketua RW.011, Oleh karena itu, bagaimana meningkatkan kelayakan aplikasi dan kegunaan dari aplikasi tersebut, khususnya warga yang berada di desa karang satria.
Mahasiswa KKN Kelompok 2 berfoto bersama ketua RW.011 setelah memberikan sosialisasi aplikasi PELUMAS di RW.011/dokpri
Pak teguh menambahkan bahwa untuk mengaktifkan kembali aplikasi PELUMAS ini, diperlukan kerjasama dan diskusi antara ketua RW, ketua RT dan masyarakat. Menurutnya, ada beberapa warga yang belum memanfaatkan aplikasi tersebut, sehingga mengakibatkan ada data warga yang belum sepenuhnya terinput,"ujarnya.