Lihat ke Halaman Asli

Miftahur Reza Irachmat

Guru SD di Purbalingga

Bahan Ajar Flipbook sebagai Media Pembelajaran Daring

Diperbarui: 11 Oktober 2021   16:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini dunia mulai pulih dan bangkit akibat dari pandemi COVID-19 yang melanda sejak akhir tahun 2019 lalu. Akibat dari pandemi COVID-19 tersebut hampir semua sektor terkena dampaknya, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah memastikan bahwa kebijakan pembelajaran harus tetap dapat terlaksana dengan baik walaupun sempat terkendala karena siswa tidak diperbolehkan untuk datang langsung ke sekolah.

Pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan pendidikan di masa pandemi COVID-19 dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan para pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, keluarga dan masyarakat umum pada saat memenuhi kebutuhan layanan pendidikan.

Oleh sebab itu, dilaksanakan perubahan proses belajar mengajar di mana peserta didik diharuskan belajar tidak dengan tatap muka disekolah melainkan dalam jaringan atau daring. Di dalam pembelajaran daring tersebut, maka media pembelajaran adalah yang paling krusial. Sebab media pembelajaran yang dipakai bisa memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap kegiatan pelaksanaan pembelajaran daring.

Di masa pandemi COVID-19, para pendidik diwajibkan memanfaatkan dan menggunakan teknologi digital untuk memenuhi pembelajaran daring. Jadi walaupun pendidik dan para peserta didik tidak dapat bertemu secara tatap muka di ruang kelas di sekolah, namun mereka masih bisa berinteraksi dan berkomunikasi secara daring menggunakan teknologi.

Dengan demikian baik itu para pendidik dan peserta didik diharuskan bisa beradaptasi dengan cepat menggunakan teknologi digital yang dijadikan sebagai sarana dalam kegiatan pembelajaran daring.

Salah satu media pembelajaran yang bisa dijadikan sebagai bahan ajar adalah flipbook. Menurut Nurseto (2011) flipbook adalah lembaran-lembaran kertas yang mirip seperti album atau kalender berukuran 21 x 28 cm. Sedangkan menurut Riyanto (2012) flipbook merupakan teknologi buku digital atau e-book tiga dimensi yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. Sibuk ini merupakan halaman yang bisa dibuka seperti membaca buku di layar monitor.

Media belajar flipbook mempunyai sejumlah kelebihan seperti dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk kata-kata, gambar yang beraneka warna sehingga mampu menarik perhatian para peserta didik.

Andarini (2013) juga mengatakan bahwa ibu dapat membantu meningkatkan para peserta didik dalam hal menguasai sesuatu yang abstrak atau peristiwa yang tidak dapat dihadirkan di dalam kelas. 

Dengan demikian flipbook merupakan bahan ajar yang bisa dijadikan sebagai media pembelajaran daring.  Flipbook merupakan bahan ajar yang cukup inovatif dan menarik untuk dipelajari oleh peserta didik.

Diharapkan flipbook dalam bentuk digital bisa meningkatkan minat belajar para peserta didik serta mengurangi kejenuhan, sebab flipbook dalam bentuk digital merupakan buku yang atraktif dan interaktif. Sejatinya flipbook digital adalah pengembangan buku modul yang bisa digunakan oleh peserta didik dalam pembelajaran di setiap pertemuan.

Flipbook ini dapat dikemas dalam format digital yang dipakai sebagai pengganti buku konvensional tanpa mengurangi perannya sebagai sumber informasi dan sumber belajar. Semua materi yang berkaitan dengan pembelajaran sekolah bisa dikemas dalam bentuk flipbook.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline