Miftahul Ulum Muhammad Fawz, Meisya Aulia Dzuhri, Alda Meisya Putri, Defrangga Tendra Arintoko, Garsione Agni Andrea
Surabaya, Oktober 2024 – Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali menjadi sorotan setelah sebuah analisis SWOT terbaru mengungkapkan potensi besar serta tantangan dalam pengembangan kawasan ini sebagai destinasi ekowisata di Jawa Timur. TNBTS, yang dikenal dengan lanskap alamnya yang indah dan gejala vulkaniknya yang memukau, dinilai memiliki kekuatan yang sangat signifikan dalam menarik wisatawan dari berbagai belahan dunia.
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kekuatan utama TNBTS terletak pada keindahan alamnya yang ikonik, seperti Gunung Bromo yang aktif dan Gunung Semeru, puncak tertinggi di Pulau Jawa. Selain itu, kawasan ini juga menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna unik, termasuk beberapa spesies endemik yang menjadikan TNBTS sebagai lokasi penting untuk konservasi keanekaragaman hayati. Pariwisata di kawasan ini telah memberikan kontribusi besar bagi perekonomian lokal, menciptakan banyak lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Namun, di balik potensi besar yang dimiliki, kawasan ini juga dihadapkan pada berbagai kelemahan. Dampak negatif dari meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan telah menimbulkan ancaman nyata terhadap kelestarian lingkungan. Erosi tanah, pencemaran, dan kerusakan habitat menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi. Selain itu, informasi yang terbatas bagi wisatawan, terutama yang baru pertama kali berkunjung, dapat mengurangi kualitas pengalaman wisata. Beberapa fasilitas umum di kawasan ini juga masih memerlukan perbaikan guna meningkatkan kenyamanan pengunjung.
Dari sisi peluang, analisis ini menggarisbawahi bahwa pengembangan ekowisata di TNBTS masih memiliki prospek yang sangat besar. Promosi yang lebih gencar dan penggunaan media digital diyakini dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, swasta, hingga organisasi non-pemerintah, dapat membantu meningkatkan pengelolaan kawasan dan memperkuat upaya konservasi. Penggunaan teknologi modern, seperti aplikasi wisata dan sistem informasi geografis (GIS), juga berpeluang besar untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan kawasan, memantau kondisi lingkungan, dan memberikan informasi lebih lengkap kepada wisatawan.
Namun, ancaman terhadap TNBTS juga tidak bisa diabaikan. Kawasan ini terletak di zona yang rawan bencana alam, seperti letusan gunung berapi dan tanah longsor. Ancaman ini tidak hanya berisiko terhadap keselamatan wisatawan, tetapi juga dapat mempengaruhi keberlangsungan pariwisata di kawasan tersebut. Selain itu, perubahan iklim global menjadi faktor eksternal lain yang dapat mempengaruhi ekosistem alami TNBTS, mengancam kelangsungan hidup flora dan fauna yang hidup di sana.
Selain ancaman alam, pencemaran lingkungan yang berasal dari aktivitas wisatawan maupun sumber lainnya juga menjadi isu yang harus segera ditangani. Tanpa pengelolaan yang tepat, kawasan ini berisiko kehilangan daya tariknya sebagai destinasi wisata alam yang berkelanjutan. Konflik antara pengelola TNBTS dan masyarakat lokal juga berpotensi menjadi penghambat pengembangan kawasan jika tidak ditangani dengan baik.
Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, analisis ini memberikan beberapa rekomendasi strategis. Pertama, perlu adanya perbaikan infrastruktur dan fasilitas umum guna mendukung kenyamanan wisatawan serta menjaga kebersihan kawasan. Kerjasama erat antara pengelola kawasan dengan pemerintah, pihak swasta, dan organisasi non-pemerintah juga sangat dibutuhkan untuk memastikan pengelolaan yang lebih efektif dan berkelanjutan. Selain itu, penggunaan media sosial dan platform digital lainnya dianggap sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga kelestarian TNBTS.
Langkah mitigasi bencana juga harus diprioritaskan, mengingat risiko yang dihadapi kawasan ini. Pengembangan rencana mitigasi yang komprehensif akan membantu mengantisipasi risiko yang dapat dialami wisatawan serta meminimalkan dampak negatif dari bencana alam. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan sinergi antara berbagai pihak, TNBTS diharapkan dapat terus berkembang menjadi destinasi ekowisata yang mendunia, tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan budaya lokal yang menjadi kekuatannya.
Matriks SWOT Taman Nasional Bromo Tengger Semeru:
Kekuatan (Strengths)
1. Keindahan alam yang memukau, termasuk lanskap Gunung Bromo yang aktif dan Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa.
2. Habitat yang menjadi rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna unik, termasuk beberapa spesies endemik yang penting untuk konservasi keanekaragaman hayati.
3. Pariwisata di kawasan ini memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
4. Infrastruktur wisata, seperti jalan, penginapan, dan fasilitas umum, sudah cukup memadai untuk mendukung kegiatan wisata.