Menikah bukan hanya satu-satunya pelengkap kebahagiaan, namun sering sekali menikah di jadikan satu-satunya alasan pelengkap kebahagiaan bagi mereka yang masih saja sendiri. Menjalani hari-hari sebagai seseorang dengan status sendiri sering sekali menjadi sasaran empuk untuk pertanyaan "Kapan Menikah ". Apalagi dengan usia yang sudah terbilang tak muda lagi.
Banyak sekali masalah mengenai pernikahan menjadi sebuah kegalauan tersendiri untuk para wanita. Tuntutan umur dan desakan dari orang tua serta lingkungan yang sering membuat mereka harus berpura-pura memasang senyum palsu dalam menjawab pertanyaan tentang sebuah kedatangan. Psikis yang awalnya hanya terguncang bisa berubah menjadi depresi dan menghilangkan sikap syukur terhadap diri sendiri. Perubahan bertahap dilakukan bukan semata-mata untuk diri sendiri melainkan untuk mempermudah menemukan pasangan.
Ada berbagai alasan kenapa seorang wanita itu belum menikah. Namun di negeri ini sendiri, wanita dengan umur yang melewati batas menikah tetapi belum menikah akan di anggap sebagai petaka bagi keluarga. Bahkan kegalauan yang sangat akut di alami oleh keluarga saat anak gadis mereka belum menikah di umur yang sudah lewat batas menikah.
Pernahkan kita bayangkan bagaimana perasaan wanita tersebut, saat candaan "Kapan Menikah" menjadi kalimat belati yang membunuh mentalnya. Wanita tersebut bahkan harus rela meninggalkan rasa rindunya berkumpul bersama teman sejawat dan pertemuan lainnya agar tak terjebak dengan pertanyaan tentang kedatangan tersebut. Wanita tersebut lebih nyaman berada di perantauan daripada harus kembali ke kampung halaman dan mendengar hal-hal yang udah sangat bosan ia tanggapi.
Beberapa kondisi pertanyaan kedatangan akan menjadi pertanyaan penyiksaan bagi wanita yaitu:
Belum Mempunyai Pasangan
Wanita yang belum mempunyai pasangan akan saat takut dengan pertanyaan akan kedatangan. Bagaimana ia mampu menjawab pertanyaan tersebut sedangkan ia belum mempunyai pasangan yang akan menikahinya. Mereka mempunyai ketakutan tersendiri mengenai ini. Ketakutan menjadi perempuan yang tak akan menikah, ketakutan akan kehidupannya yang terus sendiri. Melihat teman-temannya yang telah menikah bahkan telah memiliki anak akan membuatnya harus lebih tabah, ditambah lagi dengan kalimat candaan mengenai "Kapan Menikah".
Pasangan Belum Siap Melamar
Ada beberapa pasangan yang sudah beberapa tahun pacaran, namun belum juga melamar. Berbagai faktor yang membuat pasangan belum melamar, salah satunya belum mempunyai pekerjaan tetap yang dapat menompang kehidupan pasangannya setelah menikah. Wanita tersebut mungkin sedikit khawatir dengan pasangannya yang belum datang melamar. Kekhawatirannya tentang restu kedua orang tua yang mungkin saja tak memberi restu atau tentang perjodohan yang mereka tak kehendaki.Namun pertanyaan tentang kedatangan dalam kondisi ini akan melibatkan kedua belah pihak. Wanita yang terus menuntut untuk di nikahi dan pria yang tertekan dengan terus berkerja keras agar dapat menikahi pasangannya.Tuntutan dan tekanan terhadap pertanyaan tentang kedatangan dapat memicu kurangnya keharmonisan. Bisa jadi perselingkungan, dendam, dan melakukan kriminalisasi yang di dasarkan cinta buta. Untuk itu pertanyaan tentang kedatangan sering menjadi salah satu efek negatif bagi hubungan suatu pasangan.
Di Dahulukan Oleh Pernikahan Adik
Menjadi anak tertua yang memiliki tanggung jawab yang besar terhadap keluarga menjadikan keluarga sebagai prioritas pertama di banding dirinya. Bagaimana jika seorang wanita yang belum menikah di dahului oleh adik yang sudah siap menikah.