Lihat ke Halaman Asli

Semu Terlupakan

Diperbarui: 17 November 2015   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Terlihat sekeliling masih begitu hampa
Balutan keramaian tak mengubah sunyi
Raga seakan ingin terus berlari dari suramnya kenyataan
Bebas dari kesempurnaan yang pemicu ketidakteraturan

Teriakan gemuru amarah begitu memekakkan telinga
Nurani tak bergetar menyadari luka yang tak terurai
Sesak syukur mulai merintih riuh
Menyadari gemerlap dosa yang membuai

Batin kian mengungkapkan rasa lelahnya
Menuntut rasa kecewa menjadi semanis gula
Lalu,apa yang dapat dilakukan ?
Ketika amarah,kecewa dan lelah mengikat keras

Lupa……
Biarkan sang lupa menghapus deraian air mata
Menetralkan naluri untuk berdamai dengan raga
Menciptakan semu sesaat bagi kerasnya kehidupan
Hingga imajinasi menghibur duka

 

Banda Aceh,16 November 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline