Lihat ke Halaman Asli

Miftahul Jannah

Pelajar, Belajar, Mengajar

Pentingnya Layanan Bimbingan Klasikal bagi Peserta Didik di Indonesia

Diperbarui: 20 Desember 2021   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak
Idealnya guru BK dialokasikan waktu untuk masuk kelas dan memberikan layanan bimbingan klasikal. Namun sayangnya masih banyak sekolah yang tidak menyediakan jam pelajaran untuk pelaksanaan layanan bimbingan klasikal, hal tersebut berdampak pada tugas perkembangan siswa yang harusnya terarah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana pentingnya layanan bimbingan klasikal bagi peserta didik di Indonesia.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan dengan teknik pengumpulan data menggunakan literasi, artikel, jurnal, catatan, serta sumber buku lainnya. Hasil dari penelitian menemukan bahwa 1) Pelaksanaan layanan klasikal sudah mulai menggunakan pendekatan seperti problem based learning, project based learning,  serta experiential learning

Metode yang paling sering digunakan adalah ceramah serta diskusi, lalu ada metode lainnya seperti role playing dan ekspositori, 2) Peran layanan klasikal adalah memberi informasi tentang perilaku bullying, self control, kedisiplinan, bijak dalam bersosial media, potensi diri, motivasi Belajar, pilihan karir, pendidikan karakter, 3) Terdapat kendala dalam pelaksanaan layanan klasikal seperti guru BK tidak melakukan need assessment, guru BK tidak mendapatkan jadwal rutin masuk kelas untuk melaksanakan layanan klasikal, guru BK kurang dalam pengembangan media pembelajaran, metode, serta materi, guru BK tidak melakukan penilaian atau evaluasi setelah layanan bimbingan klasikal diberikan.

A. Pendahuluan
Bimbingan klasikal merupakan program yang dirancang untuk membantu mengarahkan tugas perkembangan peserta didik sesuai dengan jenjangnya, berbasiskan kelas. Pada PERMENDIKBUD NO.111 Tahun 2014, pasal 6 butir ke 3 disebutkan bahwa komponen layanan Bimbingan dan Konseling sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan bidang layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dituangkan ke dalam program tahunan dan semester dengan mempertimbangkan komposisi dan proporsi serta alokasi waktu layanan baik di dalam maupun di luar kelas. 

Namun sekitar 40 % sekolah tidak menyediakan jam pelajaran masuk kelas. 60 % menyediakan jadwal BK masuk kelas tetapi hanya satu jam pelajaran (40 menit) setiap minggunya yang seharusnya menurut peraturan yang berlaku dua jam perminggu (Purwanti & Yusuf, 2018). 

Kendala tersebut membuat peran layanan bimbingan dan konseling hanya bersifat kuratif, bukannya preventif. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengkaji pentingnya layanan bimbingan klasikal bagi peserta didik di Indonesia

B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kepustakaan (Library research). Penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap literatur-literatur, buku-buku, catatan-catatan, dan laporan-laporan. Tujuan penggunaan metode penelitian kepustakaan ini agar didapatkan penyusunan deskripsi mengenai pentingnya layanan bimbingan klasikal bagi peserta didik di Indonesia. 

Adapun langkah-langkah dalam penelitian kepustakaan menurut Kuhlthau (2002) adalah sebagai berikut. 1) Pemilihan topik, 2) Eksplorasi Informasi, 3) Menentukan fokus penelitian, 4) Pengumpulan sumber data, 5) Persiapan penyajian data, 6) Penyusunan Laporan. Dalam penelitian ini, data yang diperlukan berupa informasi yang relevan dengan fokus kajian, yaitu pentingnya layanan bimbingan klasikal bagi peserta didik di Indonesia dan informasi yang relevan dengan rumusan masalah :
1) Bagaimana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal pada beberapa sekolah di Indonesia?

2) Apa peran layanan bimbingan klasikal terhadap peserta didik?

3) Apa kendala pelaksanaan layanan bimbingan klasikal di Indonesia?
Sumber data terdiri dari 20 Jurnal yang berkaitan tentang pelaksanaan layanan klasikal di Indonesia.

C. Hasil dan Pembahasan
Peneliti mengkaji 20 jurnal dan didapatkan informasi sebagai berikut :
1. Di SMP Negeri 26 Padang, bimbingan klasikal dianggap berhasil oleh siswa dikarenakan guru BK diberikan kategori sangat baik saat pembukaan layanan klasikal, guru BK dikategorikan baik pada metode dan materi layanan yang diberikan, dan kategori kurang baik untuk alokasi waktu pemberian layanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline