Entity Relationship Diagram (ERD) dan Enhanced Entity Relationship Diagram (EERD). Entity Relationship Diagram (ERD) dan Enhanced Entity Relationship Diagram (EERD) adalah dua alat penting dalam desain basis data yang membantu memahami struktur data dan hubungan antar entitas. Dalam konteks basis data perguruan tinggi atau kampus, diagram ini sangat berguna untuk memodelkan berbagai entitas yang ada, seperti mahasiswa, dosen, mata kuliah, jurusan, fakultas, dan lainnya. Artikel ini akan membahas konsep dasar ERD dan EERD serta penerapannya dalam sistem basis data perguruan tinggi.
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah model diagram yang digunakan untuk memvisualisasikan struktur basis data. ERD membantu kita dalam menggambarkan entitas, atribut, dan relasi antar entitas. Komponen utama ERD meliputi:
- Entitas: Representasi dari objek nyata atau konsep yang ada di dalam sistem, seperti "Mahasiswa", "Dosen", "Mata Kuliah", dll.
- Atribut: Karakteristik atau sifat dari entitas, misalnya atribut dari entitas "Mahasiswa" bisa berupa "Nama", "NIM".
- Relasi: Hubungan antara dua atau lebih entitas. Misalnya, ada relasi antara entitas "Mahasiswa" dan "Mata Kuliah" yang menunjukkan bahwa seorang mahasiswa mengambil mata kuliah tertentu.
Contoh Komponen ERD untuk Perguruan Tinggi:
- Entitas Mahasiswa: Atributnya meliputi NIM, Nama.
- Entitas Dosen: Atributnya meliputi NIDN, Nama.
- Entitas Mata Kuliah: Atributnya meliputi Kode Mata Kuliah, Nama Mata Kuliah, SKS.
- Relasi:
- Mahasiswa mengambil Mata Kuliah.
- Dosen mengajar Mata Kuliah.
Enhanced Entity Relationship Diagram (EERD) merupakan pengembangan dari ERD. EERD menambahkan konsep-konsep lanjutan seperti:
- Generalization/Specialization: Menyediakan kemampuan untuk mengelompokkan entitas berdasarkan hierarki. Misalnya, entitas "Dosen" bisa di-spesialisasi menjadi "Dosen Tetap" dan "Dosen Tidak Tetap".
- Agregasi: Digunakan untuk menghubungkan sebuah relasi dengan entitas lain.
- Kardinalitas: Definisi jumlah minimum dan maksimum entitas yang dapat berpartisipasi dalam sebuah relasi.
Contoh Penerapan EERD untuk Perguruan Tinggi:
- Generalization/Specialization: Entitas "Dosen" bisa dipecah menjadi entitas spesifik "Dosen Tetap" dan "Dosen Luar Biasa".
- Relasi Agregasi: Jika kita ingin menghubungkan relasi "Mahasiswa mengambil Mata Kuliah" dengan entitas baru seperti "Semester", kita bisa menggunakan konsep agregasi ini.
ERD dan EERD adalah alat yang sangat berguna untuk merancang struktur basis data yang kompleks, seperti dalam lingkungan perguruan tinggi. ERD membantu menggambarkan entitas, atribut, dan hubungan dasar, sedangkan EERD menambahkan fitur-fitur lanjutan untuk menangani situasi yang lebih kompleks, seperti hierarki dan agregasi. Dengan menggunakan ERD dan EERD, pengelolaan data di perguruan tinggi dapat dilakukan dengan lebih terstruktur dan efisien. Berikut video tutorialnya:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H