Lihat ke Halaman Asli

Ooooops salah nih !!!

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kesadaran mengenai diri yang bekembang pada seorang anak kecil sangat berkaitan dengan kemampuan merasakan rentang emosinya yang semakin luas. Seperti orang dewasa, anak – anak kecil mengalami berbagai emosi dalam kehidupann sehari – hari. Pemahaman emosi di masa kanak – kanak awal membuat mereka mencoba untuk memahami reaksi – reaksi emosi orang lain dan mengendalikan emosinya sendiri, contohnya anak kecil mengekspresikan emosi malu, yang terjadi ketika anak mengevaluasi bahwa tindakannya tidak sesuai dengan standar. Seorang anak yang mengalami rasa malu merasa ingin sembunyi atau menghilang. Perubahan yang paling penting di dalam perkembangan emosi masa kanak – kanak awal adalah meningkatkan pemahaman terhadap emosi. Selama masa itu mereka semakin memahami suatu situasi yang menimbulkan emosi tertentu, ekspresi wajah mengindikasikan emosi tertentu, emosi mengaruhi perilaku, secara emosi dapat digunakan untuk memengaruhi orang lain (Cole dkk 2009).

Sebuah meta-analisis terbaru mengungkapkan bahwa pengetahuan emosi (seperti memahami isyarat emosi, sebagai contoh, ketika seorang anak mengetahui bahwa teman sebayanya bersedih karena dikeluarkan dari permainan)terkait secara positif dengan kompetensi sosian anak –anak usia dua hingga empat tahun (seperti memberikan empati terhadap anak tersebut) dan terkait secara negatif dengan internalisasi mereka (tingkat kecemasan yang tinggi), serta merasa eksternalisasi (perilaku agresif yang tinggi) (Trentocosta & fine 2009). Antara usia empat hingga lima tahun, ank – anak memperhatikan peningkatan jumlah istilah yang mereka gunankan untuk mendiskripsikan emosi. Selama masa ini, anak – anak juga belajar mengetahui penyebab dan konsekuensi dari perasaan – perasaan (Denham, Basset & Wyatt 2007).

Ketika berusia empat hingga lima tahun, anak – anak mulai memperhatikan peningkatan merefleksikan emosi. Mereka juga mulai memahami bahwa kejadian yang sama dapat membangkitkan suasana yang beda kepada orang yang berbeda, lebih jauh lagi mereka memperhatikan adanya peningkatan kesadaran sehingga mereka perlu mengelola emosi – emosi mereka agar dapat memenuhi standar social. Dan pada usia lima tahun, sebagian aanak – anak dapat menentukan smosi secara akurat, yang diperoleh dengan menghadapi lingkungan serta menjelaskan strategi yang mereka lakukan dalam mengatasi tekanan sehari-hari ( Cole dkk 2009).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline