Lihat ke Halaman Asli

Untuk bayi dalam kardus, tak mengerti apa-apa

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: miftahul fadhli

Kau anggap aku siapa
Kau memaksa aku menenjelma menjadi kamu
Aku bunga jalan yang tumbuh dengan air hujan
Selalu diselimuti daki
Bernafaskan menghirup debu
Bertedu dibawah jembatan layang
Bising selalu terdengar kendaraan made in japan
Tetap memaksa didalam ketenangan
Aku tertanam dalam tanah gempur
Cacing enggan menghuni diatas puing-puing hidup
Aku tetap sendiri yang selalu ditemani penghuni jalan
Ingin bertanya dalam
Siapa yang telah melahirkan aku?
Siapa yang telah membuat aku dengan nafsu?
Paksa kau paksa aku
Menjadi bunga jalanan
Takdir enggan ku sapa
Aku korban nafsu yang tidak tanggung jawab
Tolong, kau cari aku
Ditempat kau buang aku
Aku tidak menyalahkan mu
Mungkin alur hidup ku seperti ini
Tapi aku ingin hidup bersama mu menjadi Satu
aKu paksa berdo’a dalam marah
aku berharap, tak selamanya menjadi bunga jalanan
suatu saat berubah menjadi bintang

kotagede,12

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline