Lihat ke Halaman Asli

Mencari Pendamping Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019

Diperbarui: 23 Juni 2018   22:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang diprediksi akan kembali menyajikan pertarungan antara Joko Widodo (Jokowi) Vs Prabowo Subianto.

Pertarungan itu akan kembali terjadi karena peluang munculnya poros ketiga semakin kecil. terutama jika judicial review Presidential Threshold (PT) 20% syarat Capres yang tengah digugat sejumlah aktivis kalah di Mahkamah Konstitusi (MK).

Direktur Eksekutif Developing Countries Studies Center (DCSC) Zaenal A Budiyono mengatakan, pertarungan sengit justru terjadi di posisi cawapres, dimana hingga kini sejumlah nama terus dibahas para elit kedua kubu.

Salah satu nama yang disinyalir memiliki peluang, adalah Mantan Panglima TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Namanya kerap di posisi tiga besar tiga capres, atau  merujuk sejumlah survei berada di peringkat satu kalau untuk cawapres Jokowi. Meski demikian, langkah Gatot tidak mudah. Ada beberapa alasan mengapa langkah Gatot tidak mudah untuk menjadi cawapres Jokowi.

Alasan pertama adalah, di internal Jokowi untuk nama-nama profesional, selain Gatot masih ada nama Moeldoko, Mahfud MD, Susi Pudjiastuti atau Sri Mulyani. Keempatnya bukan nama sembarangan, karena memiliki rekam jejak mentereng.

Moeldoko adalah mantan panglima TNI, dan sekarang ketua Kantor Staf Presiden (KSP). Mahfud MD memiliki pengalaman di birokrasi, selain akademisi. Susi dikenal sebagai menteri berprestasi, sementara Sri Mulyani terakhir meraih gelar sebagai menteri keuangan terbaik di dunia.

Kemudian, selain nama-nama dari internal Jokowi, koalisi parpol pendukung juga menyuguhkan nama-nama kuat. Mulai dari Muhaimin Iskandar, Rohmanurmuzy hingga Airlangga Hartarto. Bila pertimbangannya untuk perimbangan kekuatan politik dan memperkuat elektabilitas, Jokowi cenderung akan memilih calon dari parpol yang sudah memiliki basis.

Lalu, bagaimana peluang Gatot di kubu Prabowo?

Akan sulit dibayangkan jika Prabowo berpasangan dengan Gatot di Pilpres 2019.  Hal itu karena keduanya memiliki latar belakang yang sama, yaitu militer.

Pengalaman 2014, Prabowo yang berpasangan dengan sipil (Hatta Rajasa) justru hanya kalah tipis dari Jokowi-JK. Mempertahankan momentum 2014 menjadi penting bagi Prabowo, dan dalam upaya kesana, ia membutuhkan sosok sipil yang mumpuni.

Sementara Partner Gerindra, yakni PKS sendiri, sejauh ini belum secara terang mendorong Gatot. Mereka lebih fokus mendukung sembilan nama dari internal PKS yang juga untuk kepentingan Pileg mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline