Lihat ke Halaman Asli

Miftahul FikriAditya

Mahasiswa Hubungan Internasional

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Politik Ekonomi Global

Diperbarui: 11 Januari 2022   17:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: borgenproject.org/

Pada desember tahun 2019 terjadi kemunculan wabah penyakit misterius di Kota Wuhan, China lebih tepatnya diduga berasal dari kelelawar yang dijual di Pasar Hewan Wuhan. Kelelawar tersebut merupakan vektor atau perantara dari virus ke tubuh manusia. Jenis virus yang dimaksud adalah Coronavirus. Di dalam dunia kesehatan coronavirus telah di kenal sebelumnya dan hanya menyerang hewan. Namun, pada kasus ini, coronavirus dapat menginfeksi manusia melalui sistem pernapasan akut. Penyakit yang pada mulanya hanya menyerang kota Wuhan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah di China hingga Seluruh negara di dunia. Atas dasar situasi yang semakin parah, WHO menetapkan bahwa dunia sedang mengalami pandemi Covid-19.

Pandemi ini menimbulkan dampak yang signifikan yaitu menimbulkan banyak kerugian di segala aspek kehidupan seperti perekonomian, politik, pendidikan, sosial, dan sebagainya serta pandemi covid-19 memakan korban dalam jumlah yang tidak sedikit. Lalu bagaimana keadaan perekonomian dan politik dunia di masa pandemi covid-19? Penyebaran virus yang semakin pesat menimbulkan berbagai permasalahan publik. Mau tidak mau harus diakui bahwa pandemi covid-19 mengakibatkan politik dan perekonomian global menjadi lesu. Namun, krisis covid-19 dinilai lebih mudah diprediksi karena masalah negara lain yang terdampak covid-19 juga dapat terjadi pada kita

Disamping itu banyak yang menyepelekan penyakit ini dengan tidak mematuhi protokol kesehatan yang telah disepakati hingga terjadi tranmisi komunitas. Oleh karena itu, negara-negara di dunia membuat kebijakan yang ketat untuk kepentingan sosial masyarakat. Covid-19 menimbulkan krisis yang begitu besar terhadap perekonomian global. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah di setiap negara di dunia berpengaruh pada krisis ekonomi. Seperti penerapan kebijakan berupa pembatasan wilayah atau perjalanan. Adanya krisis ekonomi menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi secara mendalam terhadap ekonomi global yang saling berkaitan. Bukan hanya terkait penyebaran penyakit yang cepat tetapi juga ketergantungan antara negara dan perusahaan yang sangat rentan terkena gangguan yang tidak terduga.

Scara langsung, dampak pandemi covid-19 terhadap ekonomi global tergantung pada lama tidaknya tindakan yang diambil, kinerja, berapa lama pandemi akan menyebar dan kemungkinan lainnya. Dalam hal ini dunia memiliki perspekti yang tepat mengenai wabah covid-19. Namun, poin yang lebih penting lagi afalah menurunnya pasar saham, jatuhnya harga minyak, dan kemungkinan terjadinya resesi. Masalah lain yang diakibatkan oleh pandemi covid-19 adalah tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan ekonomi di tengah kebijakan pembatasan sosial, physical distancing, dan lockdown. Dunia tidak pernah memberlakukan lockdown secara bersamaan. Selama lock down masyarakat tidak diperbolehkan meninggalkan rumah. Pandemi saat ini berpotensi untuk menciptakan proses deglobalisasi atau globalisasi akan mengalami perlambatan. Dampak yang lebih parah, dunia akan mengalami peristiwa tersebut dengan pengurangan 10% pada dimensi lunak dan pengurangan 9% pada dimensi ekonomi.

Selama pandemi covid-10 terjadi ekonomi global mengalami penrunan pertumbuhan. Hal tersebut sangat mempengaruhi negara tujuan ekspor. Se;ain itu, harga komoditas yang melemah menekan ekspor Indonesia. Sama halnya dengan biro perjalanan atau periwisata. Penyebaran pandemi covid-19 telah memunculkan ide-ide yang tidak sejalan dengan perdagangan bebas walaupun sudah jelas bahwa dengan menentang globalisasi maka negara-negara di dunia akan lebih menderita. Fakta bahwa pandemi merupakan fenomena krisis ekonomi global dan merupakan ancaman bagi masyarakat seluruh dunia. Isolasionisme dan deglobalisasi bukan lah cara yang tepat untuk ekonomi global, melainkan sebaliknya yang bisa membahayakan perekonomian.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh banyak pemerintah nasional untuk menghentikan pandemi dan mengubah dunia dengan inovasi yang sebelumnya tidak terpikirkan. Adapun faktor utama yang menyediakan kesempatan bagi penyakit untuk menyebar adalah mudahnya akses berpergian. Semua langkah disertai dengan upaya domestic yang memadai, seperti penolakan acara massal, medorong orang untuk melakukan isolasi diri sehingga pembatasan hanya terkunci pada saat isolasi diri. Langkah-langkah tersebut secara tidak langsung mengakibatkan tertundanya kegiatan ekonomi masing-masing

Pandemi memunculkan efek huubungan internasional melalui dua acara : pertama, mempengatuhi program ekonomi yang ada atau tidak di bawah pemerintah untuk bekerjasama khususnya China dan negara-negara lain. Kedua, membuat kemitraan baru yang didorong  oleh bantuan-bantual sosial terutama kebutuhan media yang dilakukan melalui pertukaran penerintah. Mempertimbangkan bahwa kejatuhan ekonomi secara khusus mencerminkan guncangan akut sektor, pembuat kebijakan perlu mengimplementasikan fiskal, moneter, dan yang ditargetkan secara substansial langkah-langkah pasar keuangan untuk membantu rumah tangga dan bisnis yang terkena dampak. Rumah tangga dan bisnis yang dilanda gangguan pasokan dan penurunan permintaan bisa jadi ditargetkan untuk menerima transfer tunai, upah subsidi, dan keringanan pajak, membantu orang untuk memenuhi kebutuhan dan bisnis mereka untuk tetap bertahan. Covid-19 dengan jelas menunjukkan kerentanan ekonomi global.

Pada puncak krisis di Eropa, pasokan peralatan medis yang menyelamatkan jiwa tidak dapat dijamin. Pemerintah di seluruh dunia bergegas untuk membatasi ekspor medis karena kekhawatiran akan kekurangan nasional, mengancam kemampuan pemerintah lain dalam ekonomi global untuk secara efektif memenuhi kebutuhan keamanan kesehatan langsung mereka. Ekonomi global yang saling tergantung di mana dependensi individu dapat membuat negara rentan pada saat krisis. Saling ketergantungan dalam bukanlah hal baru. Pandemi covid-19 dan dampak terhadap ekonomi menimbulkan bahaya bagi seluruh ekonomi global, memasukkan dimensi ekonomi ke dalam resesi dan mungkin depresi ekonomi dunia. Pandemi covid-19 dan krisis yang ditimbulkannya tidak peduli dengan besar atau kecil, maju atau tidaknya suatu negara karena sampai saat ini kapan pandemi berakhir belum bisa diprediksi sehingga ketidakpastian ini menyebabkan kepercayaan public di seluruh dunia menghilang,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline