Apa itu sunat perbaikan ?
Sunat perbaikan ataupun sunat revisi merupakan sesuatu tindakn kedokteran dengan melakukan rekonstruksi ataupun pembenahan pada kulit kulup penis yang diakibatkan karna kurang sempurnanya proses potong pada jaman sunat awal dahulu. ada sebutan sunat ulang yang kerap kita dengar. Perihal ini kadangkala membingungkan untuk sebagian besar masyarakat yang berpikiran disunat 2 kali.
Sunat revisi umumnya di jalani ketika telah berusia dewasa ataupun bahkan yang sudah berusia. Sunat perbaikan ataupun khitan revisi dengan proses nyaris menyamai proses sunat biasa akan tetapi terdapat hal hal penyulit lain yang ditemui oleh dokter kala melakukan tindakan pengambilan kulit kulup. Perihal ini karna kulit kulup yang pendek sehinga wajib ekstra hati hati dalam penindakan.
Kenapa Sunat Berulang
Banyak perihal yang mendesak di lakukannya sunat ulang. Khitan repair umumnya di jalani kala telah dewasa, akan tetapi banyak juga yang di jalani pada anak muda ataupun habis khitan tetapi belum sempurna.
Misal nya pada permasalahan anak gemuk, sunat gemuk untuk seseorang operator sunat ialah momok yang menakutkan, tidak sedikit habis sunat kulup kembali semacam belum di sunat, perihal ini diakibatkan karna penis tertarik kedalam serta tertimbun lemak perut dasar karna anak yang over gemuk.
Sunat gemuk membutuhkan suatu skil serta kemampuan spesial buat melaksanakannya, berbeda dengan melaksanakan sunat biasa.
Pada orang dewasa melaksanakan sunat ulang ataupun khitan repair umumnya kulup masih sangat panjang, perihal ini diakibatkan karna ketika sunat dulu kurang potong sehingga kulup masih sisa banyak. Perihal inilah yang mengganjal perasaan tidak sempurnanya ibadah sholat, sehingga minta di lakukan sunat ulang biar dalam hati percaya hendak keabsahan ibadah nya.
Perihal lain yang mendesak dikerjakannya sunat ulang merupakan wujud anatomis sunat yang tidak presisi, misalnya miring ataupun kulit yang terpotong tidak simetris. Wujud yang kurang estetik inilah yang menimbulkan rendah diri di hadapan calon pendampingnya.
Sumber: Rumahsunatlamongan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H