Judulnya agak hot ya, kayak cabe-cabean beneran. Tapi emang gitu kenyataannya. Sekitar kuartal ke-4 tahun lalu saya nonton film bareng adik-adik sepupu —jangan ngebayangin nontonnya di bioskop.
Nonton Film
Ada 3 orang, yang paling kecil masih duduk di bangku KB, dan yang paling besar masih kelas 6. Karena kebetulan saya suka ngoleksi film (hasil torrenting :P ) kemudian saya klasifikasikan berdasarkan kategori dengan menggunakan XBMC (atau sekarang dikenal dengan nama Kodi), jadi lebih mudah bagi saya untuk memilih tontonan yang pas, entah itu waktu menonton bareng abah, umi dan adik, entah sama teman, sama pacar (yang ini bohong, skip), atau yang lainnya. [caption id="attachment_2358" align="alignnone" width="683" caption="List pada kategori Adventure"][/caption] BTW, Sherlock Holmes itu bukan termasuk kategori adventure kan ya? haha, lupain. Dan waktu itu saya memilih judul "Dawn of The Planet of The Apes", karena pikir saya film ini 'aman'. Dan yang sudah-sudah ketika nonton bareng dan mendekati ada adegan 'gitu'-nya (karena sebelumnya saya sudah menonton, dan hafal :P ), langsung saya fast forward, . Tapi kali ini karena saya tinggal mereka entah kemana, yang nemenin malah ibunya. :O
Sebuah Teguran
Esok harinya saya ditegur oleh ibunya. Dan apa? Negurnya waktu kebetulan ada keluarga saya main ke rumah pa'de, sempat saya cerita kalo abah, umi dan adek saya pernah main ke sini. Saya ditegur karena ngasih tontonan yang ada adegan ciumannya ke anak-anaknya yang masih kecil itu. Dan lagi meminta kalau mau nonton bareng harus disensor dulu. Hmmm..., hampir mungkin sebulan setelah kejadian itu, saya jarang main ke rumahnya. Masih ada perasaan nggak enak aja. Dan setelah sebulan itu, pas mau ngasih tontonan juga bener-bener yang nggak ada adegan serupa sama sekali, tapi jaman gini, makin susah cari film movie yang seperti itu, sekali pun sekilas kita melihatnya cocok untuk tontonan anak.
Sebuah Ide Malas pun Muncul
Etadi pagi, waktu nonton "Paddington", sekilas cocok untuk anak, dan juga itu merupakan film keluarga. Tapi ya gitu di akhir-akhir ada adegan ciumannya juga, antara Mr. Brown dan istrinya. Jadi kepikiran buat nyensor pake Edius atau Adobe Premiere, tapi koq males kalau cuman nyensor adegan beberapa detik, giliran render bisa makan waktu sampe 2 jam lebih, belum lagi harus ngepasin subtitlenya dulu, atau ngonvert (meng-convert, -red) file video tersebut biar lebih kecil ukurannya. Aha... muncul ide malas. Saya edit saja subtitlenya dengan karakter blok seperti ini: █ sebanyak mungkin untuk menutupi layar, [caption id="attachment_2360" align="alignnone" width="683" caption="Edit subtitle dengan Sublime Text 3"] [/caption] kemudian saya geser timeline subtitlenya sepanjang adegan ciuman tersebut. Dan hasilnya. Tara.... :coffee: [caption id="attachment_2361" align="alignnone" width="683" caption="Hasil sensor amatiran"] [/caption] Adegan pun tersensor dengan (lumayan) baik, tanpa rendering, tanpa converting. :D Dan lebih nyaman kalo gini, mau mereka nonton film dan saya tinggal kemana pun, saya tetap tenang. Eh iya, tips di atas juga bisa kalian coba kalau perlu. Postingan di atas juga dipublish di http://www.miftahafina.com/2015/03/gara-gara-ciuman
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H