Lihat ke Halaman Asli

Seputar Pemilu: Bahkan Negara Pun Mengira Saya sebagai...

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Logo pemilu 2014

Sebelum ngelanjutin baca tulisan ini, ada baiknya kalian baca dulu deh tulisan Untung-rugi Punya Nama bla..bla..bla.. biar post view-nya nambah kalian paham dulu. Pada postingan saya tersebut dijelaskan tentang orang-orang yang mengira saya adalah perempuan, dilihat dari namanya. Bahkan selama duduk di bangku SMP data diri saya pun tercatat dengan jenis kelamin perempuan. Di situ dijelaskan pula untung-ruginya dikira sebagai perempuan. Padahal aslinya cowok tulen plus romantis, serius!

Tapi yang kali ini lebih parah, bukan lagi hanya lingkup teman, lingkungan ataupun sekolah, tapi lingkup NEGARA!!!

Jadi Gimana Ceritanya?

Belakangan ini lagi santer-santernya obrolan mengenai pemilu, baik tanya-jawab masalah dari sisi hukum syar'i, maupun yang lainnya, pada satu kesempatan salah seorang teman bertanya "Sudah tau nanti suruh nyoblos di TPS berapa?" Saya menjawab, "Belum. Gimana caranya?". Haduh jaman sudah modern gini masih gaptek aja saya, ternyata daftarnya bisa dilihat dari Internet. Iya, Internet.

Oh, iya tapi postingan ini bukan tutorial cara mengetahui daftar peserta pemilu 2014, ya...

Lanjut, kemudian di halaman http://data.kpu.go.id/dps.php saya pilih provinsi tempat tinggal saya, kabupaten, kecamatan, kelurahan, hingga akhirnya saya ketikkan nama saya pada kotak pencarian. Dan... Ta daa... Saya menemukan nama saya sendiri terdaftar sebagai peserta pemilu tahun ini. :D *let's say Wow!* But wait... oh no..! Ternyata di data tersebut nama saya tercantum dengan jenis kelamin perempuan! *kemudian merasa deja vu dengan kejadian di masa SMP silam*

Cek daftar peserta pemilu 2014

Saya cocokkan NIK-nya dengan NIK yang ada di KTP, sama koq. Dan lagipula dari hasil pencarian Google nama Miftah Afina yang punya cuman satu orang, ya hanya saya saja. hihi

Hasil pencarian untuk Miftah Afina

Kesimpulan Ngawur

Ini berarti mungkin ada kong-kali-kong antara petugas input data di SMP dulu tempat saya belajar, dengan petugas input data di KPU sekarang. Bisa jadi bisa jadi. Sampai-sampai teman saya yang tadi ngasih tau caranya pun ikut ketawa ngelihatnya. Gila, memang. Ya sudah lah, udah dicantumin di situ mau gimana lagi. Dan lagi pula sepertinya tahun ini nggak nyoblos dulu lah, mau pulang ke rumah jauh juga. Gampang nanti tahun depan aja.

Eh, tapi tahun depan nggak ada pemilu deng, ya. Haha.. ya sudah lah, apa jadinya nanti saja. :D

---

Sumber Gambar: Atas: Lintas Gayo Tengah dan Bawah: Screenshot sendiri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline