Realisme merupakan aliran filsafat yang bertolak belakang dengan idealisme, Idealisme merupakan filsafat yang mengedepankan ide untuk mencari kebenaranyang masih bersifat abstrak. Sedangkan Realisme mengedepankan alat indera manusia yang menjadi faktor utama dalam mencari sebuah kebenaran, dengan menggunakan sebuah observasi untuk mencari fakta-fakta tertentu yang menekankan pada kebenaran.
Dalam implementasinya didunia pendidikan, Realisme mempunyai konsep sebagai berikut:
- Metafisika-Realisme: kenyataan yang sebenarnya adalah kenyataan fisik, materi dan nonmateri dan kenyataan yang terbentuk dari beberapa kenyataan
- Humanologi-Realisme: hakikat dari manusia itu adalah dapat berfikir, karena jiwa merupakan organisme kompleks yang dapat berfifikr
- Epistimologi-Realisme: kenyataan yang hadir dengan sendirinya tidak harus dengan gagasan manusia, kenyataan dapat diketahui oleh pikiran manusia, kebenaran dapat diperoleh dari fakta dan kebenaran pengetahuan dapat dibuktikan dengan memeriksa kesesuaian dengan faktanya
- Aksiologi-Realisme: tingkah laku manusia diatur oleh hukum alam yang diperoleh oleh ilmu atau tingkah laku manusia diatur oleh kebiasaan adat istiadat yang telah teruji oleh kehidupan
Realisme menganggab bahwa pemikiran manusia itu awalnya kosong seperti lembaran kertas putih dan akan terisi oleh pengalaman-pengalaman yang pernah terlintas dalam penglihatannya.
Jadi kemampuan berfikir manusia itu hakikat awalnya itu sama, oleh karena itu metode isi dan proses dalam dunia pendidikan harus diseragamkan. Namun, manusia tetap berbeda dalam derajatnya, oelh karena itu pada tingkatan pendidikan tertinggi atau jenjang perkuliahan tidak satu jenis pendidikan saja, melainkan berbagai jenis pendidikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H