Usia tak jadi halangan untuk tetap eksis di jagat hiburan bagi Elvy Sukaesih. Pedangdut senior yang akrab disapa umi Elvy itu memiliki suara emas merdu mendayu.
Puluhan album dangdut adalah bukti ia mumpuni di bidang tarik suara. Jika Rhoma Irama mendapat julukan 'Raja Dangdut', Elvy Sukaesih layak mendapat Julukan 'Ratu Dangdut'.
Elvy lahir di Jakarta, 25 Juni 1951. Usia memang tidak muda lagi, namun umi Elvy tak kehilangan pesonanya. Suara khas yang masih terjaga menjadikannya tetap eksis di belantika musik dangdut.
55 Tahun Bernyayi
Ratusan lagu dan puluhan album telah ia lahirkan selama 55 tahun berkarir di dunia dangdut. Selain menyanyi, Elvy juga berakting dalam puluhan judul film.
Lirikan mata tajam nan manja, serta busana glamour tapi meriah adalah ciri khasnya saat di panggung. Beberapa lagu yang melambungkan namanya antara lain Cubit Cubitan, Colak-Colek, Sumpah Benang Emas, Gedung Tua, Bisik-Bisik Tetangga, Tujuh Sumur, Gula-Gula, dan Air Mata Darah.
Duet dan Main Film dengan Rhoma Irama
Sedangkan lagu duetnya bersama Rhoma Irama yang populer antara lain Malam Terakhir, Rujuk, Mandul, dan Syahdu.
Film-film yang pernah ia bintangi, di antaranya Tiada Seindah Cintamu (1977), Kisah Cinta Rojali dan Zuleha (1979), Betty Bencong Slebor (1978), Cubit-cubitan (1979), Senggol-senggolan (1980), dan Mandi Madu (1986), dan Hantu Biang Kerok (2009).
Kumparan.com menyebutkan, Elvy melejit sejak bergabung dengan Orkes Melayu Soneta pada tahun 1970. Ia menjadi teman duet Rhoma Irama. Namanya semakin berkibar setelah memutuskan bersolo karier dan keluar dari Orkes Melayu Sonata.
Penghargaan dan Tetap Bernyanyi