Lihat ke Halaman Asli

Miftahul Abrori

Menjadi petani di sawah kalimat

Direvitalisasi Jokowi Tahun 2008, Kini Taman Balekambang Jadi Tempat Wisata Favorit

Diperbarui: 30 Januari 2020   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Miftahul Abrori

Kalau  Anda sempat singgah di Solo, sempatkanlah mampir ke Taman Balekambang.  Taman kota ini terletak di Jalan Ahmad Yani, belakang Stadion Manahan Solo. Balekambang adaah taman yang asri, udara segar dan bersih sehingga cocok untuk melepas penat di tengah hiruk pikuk kota.

Sebutan Balekambang berasal dari bale (rumah/ tempat) dan kambang (terapung). Sebuah bangunan di barat kolam yang terlihat seolah-olah mengapung atau mengambang di atas air itulah asal muasal penamaan Taman Balekambang.

Sumber lain menyebutkan jika dulu memang terdapat rumah apung di kolam menjadi tempat bersantai keluarga Raja Mangkunegaran.

Tangan Dingin Joko Widodo

Taman Balekambang sempat terbengkalai dan tidak terawat. Setelah direvitalisasi pada tahun 2008, taman kota berfungsi sebagai ruang publik. Keasrian Taman Balekambang tidak terlepas dari tangan dingin mantan Wali Kota Solo, Joko Widodo yang sekarang menjadi Presiden RI. Taman Balekambang  berfungsi ganda: tempat rekreasi dan daerah resapan air.

Foto: Miftahul Abrori

Luas Taman Balekambang sekitar 9,8 Ha. Taman dibangun pada tahun 1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII. Taman dipersembahkan untuk putri-putrinya tercinta, yaitu GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta. Keduanya juga diabadikan lewat patung di area Taman Balekambang.

Taman Balekambang dulu dibagi menjadi dua, yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch. Partini Tuin atau Taman Air Partini berupa kolam resapan luas dan berfungsi sebagai penampungan air. Kolam ini sekarang digunakan untuk wisata perahu dan rekreasi pancing.

Sedangkan Partinah Bosch atau Hutan Partinah merupakan area dipenuhi berbagai pohon dan tanaman langka, seperti kenari, beringin putih dan sebagainya. Partinah Bosch berfungsi sebagai paru-paru kota. 

Tempat Rekreasi, Pergelaran Budaya hingga Diskusi

Dahulu taman Balekambang digunakan sebagai empat rekreasi khusus keluarga dan kerabat istana mangkunegaran. Kemudian pada masa KGGPA Mangkunegara VIII tahun 1970-an taman dibuka untuk umum. Gedung di area taman digunakan sebagai pergelaran hiburan rakyat seperti ketoprak, wayang orang. 

Foto: Miftahul Abrori

Bahkan kelompok lawak legendaris Srimulat pernah punya acara rutin pada tahun 1970 hingga akhir 1980-an. Terdapat gedung sebagai tempat hiburan berjuluk panggung Srimulat. Aksi panggung Srimulat kala itu menjadi primadona hiburan di kota Solo.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline