Lihat ke Halaman Asli

Miftahul Abrori

Menjadi petani di sawah kalimat

Dua Pemuda Tewas di Parit dan Menghargai Kehidupan

Diperbarui: 31 Januari 2020   20:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dok. POLSEK PANUNGGALAN FOR RADAR KUDUS

Dua pemuda usia 20 - an ditemukan tersungkur di parit akibat kecelakan tunggal di sebuah desa di Grobogan, Jawa Tengah. Kejadian nahas itu terjadi Rabu (29/1/2020) dini hari.

Dua pemuda tersebut adalah warga di desa saya. Dari keterangan polisi, keduanya berboncengan sepeda motor dan kecelakaan terjadi akibat laju motor tak terkendali, hingga menabrak bongkahan batu di pinggir jalan yang menjadi sebab keduanya meregang nyawa di areal persawahan padi.

Tanpa bermaksud mengolok-olok kematian dan garis nasib, saya ingin bercerita fenomena mati muda yang menimpa tetangga dan teman dalam beberapa tahun terakhir.

Lahir, jodoh, rezeki, dan mati  adalah misteri dan kondrat Tuhan. Setiap jiwa punya garis kehidupan dari-Nya yang tak bisa diganggu-gugat.

Seorang tetangga berusia sekitar 18 tahun meninggal di perantauan akibat terjatuh dari lantai 10 di sebuah proyek pembangunan apartemen.

Mati muda juga dialami seorang tetangga berusia 35-an tahun akibat kecelakan motor saat hendak pergi ke rumah sakit.

Ada pula tetangga yang meninggal karena penyakit di usia relatif muda umur 20-an, sakit kanker, asam lambung, serangan jantung, dan penyakit lain.

Kabar cukup mengejutkan juga saya dengar, seorang kawan meninggal karena sebuah penyakit. Padahal, gaya hidupnya cukup sehat dan ideal. Dia tidak merokok, mengonsumsi narkoba dan minuman keras.

Beberapa kasus kematian muda di atas menjadi bukti bahwa usia tidak jadi patokan seberapa cepat seseorang menghadap kepada-Nya. Jangankan mati muda, mati saat bayi atau balita pun terjadi. Lahumulfatihah.

Usia tua dan muda punya kesempatan nyaris sama dipanggil Tuhan. Usia tidak menggugurkan hak Tuhan. Ajal tak ada manusia yang tahu, tak bisa ditunda. Meski bisa dipercepat dengan jalan sesat: bunuh diri.

Kecelakaan, Bencana, dan Penyakit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline