Pandemi corona ini memberikan begitu banyak ruang bagi saya beselancar di dunia maya termasuk mendengar ulang musik 90s di konten sejuta umat: Youtube. Saat berselancar itu, tangan saya tak kuasa untuk tidak mengklik buk ibuk pemegang gitar dengan tampilan seragam jilbab era 90-an yang tergabung dalam band atau grup musik Nasida Ria.
Hai adik-adik generasi milenial pernah mendengar grup musik 90s kasidah Nasida Ria? Jika belum coba putar dek lagu Perdamaian yang dibawakan GIGI, hingga duet Anang dengan lagu Suasana di Kota Santri. Keduanya adalah lagu milik Nasida Ria, grup kasidah tertua dan legendaris yang nomor-nomor lagunya banyak menghiasi radio dan televisi saat saya belum aqil baliq.
Nasida Ria melintasi zaman, dia hidup bahkan mengisi hari-hari Generasi X hingga sebagian generasi Milenial hari ini, bahkan bisa jadi lagu-lagu mereka juga mengisi hari-hari tua generasi Baby Boomers.
Nasida Ria didirikan Muhammad Zain dan Hj Mudrikah Zain pada tahun 1975 yang berhome base di Semarang. Jumlah personelnya 12 dan perempuan semua. Sebagian besar lagu-lagunya masih tetap relevan hingga hari ini, dari lagu Perdamaian, Tahun 2000, Merdeka Membangun, Bom Nuklir, hingga Dunia Dalam Berita.
Jika Anda menganggap lagu-lagu grup kasidah ini melulu soal religi, Anda salah besar. Dari sekitar 36 album dengan 400-an lagu hingga 2021 ini, beberapa nomor lagu bahkan seperti mesin waktu, dia mendahului zamannya. Coba dengar saja lagu Tahun 2000.
Si pencipta bahkan sangat cerdas menebak kehidupan setalah milenial kedua. Di Tahun 2000 itu manusia akan hidup didampingi mesin, dari jalan, makan, hingga tidur semua ditemani mesin.
Dia tak salah, hari ini manusia dari bangun tidur hingga kembali tidur lagi ditemani ponsel. Semua dikendalikan mesin. Mesin mengendalikan kita semua, betapa kita tidak berdaya dan selalu bertekuk lutut mengiba dan berharap like, comment, share lalu bilang minta aaamin di algoritma medsos kita.
Penggalan Lirik lagu Tahun 2000
Tahun dua ribu kerja serba mesin,
Berjalan berlari menggunakan mesin
Manusia tidur berkawan mesin,
Makan dan minum dilayani mesin
Sungguh mengagumkan tahun dua ribu