Lihat ke Halaman Asli

Miftachul Alvi

Gen Z dengan segala unek"nya

Penutupan Jalan Rajakwesi Kab. Malang Diperpanjang

Diperbarui: 2 Agustus 2024   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto by me

Foto by me

Bagi kami warga Kec.Kaliare, Kab.Malang, Jawa Timur jalan raya rajakwesi adalah jalur penting trasportasi penghubung desa kalipare menuju 3 desa lain di kecamatan kami yakni desa tumpakrejo, desa putukrejo dan desa kaliasri dan merupakan jalan utama menuju Kec.Donomulyo. Jalur ini berada di area pegunungan kapur putih dukuh ngembul, desa kalipare. Hanya saja, sejak tahun 2022 jalur ini mengalami longsoran akibat curah hujan yang tinggi. Longsoran berada di 2 area dengan 3 titik berbeda.

Pada awalnya tingkat longsoran tidak begitu parah dan masih bisa dilewati oleh semua jenis kendaraan darat dengan lancar. Namun sayangnya, ditahun 2024 longsoran di jalur itu semakin parah, yang awalnya dapat dilalui semua jenis kendaran, perlahan kendaraan yang lewat area itu mulai dibatasi. Yang awalnya dibatasi untuk kendaraan besar seperti truk saja, sampai akhirnya berlanjut hingga kendaraan bermotorpun dilarang lewat, dan tepat pada tanggal 29 April 2024 jalur itu ditutup total untuk diperbaiki oleh dinas perhubungan dan direncanakan selesai pada tanggal 29 Juli 2024.

Selama penutupan, jalur lalu lintas dialihkan memutar melewati Kec.Pagak dan itu lumayan jauh berkisar antara antara 15-20 KM dengan kondisi jalan 1/3 rusak parah serta terjal. Untuk pengendara sepeda motor dan mobil pribadi dapat mengambil jalur alternatif lain yang lebih dekat, hanya saja kondisi jalurnyapun lumayan terjal serta curam sehingga tidak semua orang berani melewatinya. Karena kondisi ini, banyak warga mengeluhkan aktifitasnya terhambat. Mulai dari pedagang, jasa ekspedisi,  warka lokal bahkan para penghobi memancing. 

Keresahan ini akhirnya memunculkan ide warga sekitar untuk membuat jalur alternatif melewati hutan jati area pegunungan tersebut dan dilakukan secara gotong royong. Sejauh ini, jalur ini sudah lumayan membantu keresahan warga terutama warga lokal yang memang harus setiap hari hilir mudik di area terblokir seperti para buruh, kuli hingga guru, pelajar dan wali murid. Karena dibangun secara mendadak, jelas saja area ini juga masih agak sulit dan butuh keberanian untuk melewatinya. Panjang jalur alternatif ini berkisar 3 KM dengan medan berupa tanah serta banyak tanjakan dan turunan curam. Memang terdapat medan yang di cor, hanya saja medan yang di cor hanya berkisar 100 meter. Jalur ini menjadi sangat penting selama pemblokiran area masih terjadi yang awalnya diperkirakan selesai pada bulan juli.

Namun hingga saat ini bulan agustus, perbaikan jalur rajakwesi belum juga selesai dikarenakan banyak faktor terutama area pegunungan batu yang memang curam yang mengharuskan rencana pengeprasan tebing batu dilakukan secara perlahan untuk menghindari kecelakaan yang tidak diinginkan serta maintenance alat berat yang biasa terjadi. Berdasarkan informasi yang saya dapat dari salah satu perangkat desa kalipare Bpk. Abdul Khadir selaku kepala dukuh krajan, desa kalipare, perbaikan jalur rajakwesi akan diperpanjang hingga 10 Desember 2024 sesuai dengan hasil koordinasi konsultan perencana, tim teknis, PPKOM dinas pekerjaan umum bina marga, kontraktor pelaksana dan pihak yonsipur 5/ABW. Perpanjangan penutupan ini terkait akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan dinding penahan dan melanjutkan pengerjaan sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline