Sebagai seorang manusia adalah hal yang wajar bila kita memiiki keinginan, cita-cita maupun ambisi dalam hidup. Dalam berinteraksi sosialpun antara satu orang dengan yang lainnya, terkadang juga memiliki keinginan-keinginan tertentu ataupun harapan terhadap seseorang yang lain. Bahkan antara orang tua dan anak pun juga lazim terjadi. Namun adakalanya apa yang menjadi keinginan ataupun harapan kita bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.
Contoh mudahnya adalah seperti ini, misal kita memiliki seorang anak yang kebetulan anak tunggal, pasti kita ingin yang terbaik untuk anak tersebut. Mendaftarkan ke les ini dan itu dengan harapan dia berprestasi dan menjadi juara kelas.
Namun bagaimana bila dalam kenyataannya ternyata anak tersebut tidak mampu sesuai dengan harapan kita? Pasti ada rasa kecewa dalam diri kita bukan? Mungkin si anak malah stress karena tuntutan-tuntutan dari orang tua yang tidak sesuai dengan kemampuan diri anak tersebut. Realita ini banyak sekali terjadi disekitar kita.
Contoh lainnya lagi adalah saat Anda menggeluti suatu bisnis tertentu. Diawal tentunya kita berharap bahwa bisnis tersebut berjalan lancar dan mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
Namun terkadang kita harus kecewa tatkala hal itu tidak tercapai sesuai dengan keinginan yang kita harapkan, terlebih bila dalam perjalanannya mengalami banyak rintangan, hambatan dan berbagai sandungan yang menyebabkan kegagalan. Bahkan sampai terjadi kebangkrutan. Rasa kecewa dan mungkin putus asa pasti ada, itu manusiawi asalkan masih dalam batas sewajarnya.
Sama halnya juga dengan saat kondisi pandemi corona seperti ini, dimana secara tiba-tiba seseorang mendapat kabar bahwa dirinya di PHK secara sepihak, tentu disatu sisi cukup mengecewakan. Namun apakah dengan kekecewaan yang berlarut-larut akan menyelesaikan masalah? Apakah bisa mengubah keadaan sesuai dengan keinginan kita? Tidak semudah itu bukan. Ini adalah realita yang harus kita hadapi.
Lalu apa yang harus kita lakukan bila kita mendapati situasi atau kejadian dimana harapan tidak sesui dengan kenyataan yang kita inginkan?
1. Ikhlas
Sebaiknya kita lebih ikhlas bila kejadian tersebut menimpa kita. Harus yakin bahwa apapun yang ditetapkan buat kita adalah yang terbaik saat ini menurut Allah. Jadi tak perlu terus mengeluh ataupun bermuram hati. Sekali lagi hadapilah itu sebagai suatu realita yang ada, dan segera bersiap-siaplah untuk membuka lembaran baru demi pencapaian kearah yang lebih baik lagi.
2. Tetap semangat
Jangan sampai saat kita mendapati kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan lantas kita menjadi loyo dan malas beraktifitas. Kita harus berusaha bertahan untuk tetap semangat dan apabila masih bisa diperjuangkan tidak ada salahnya untuk tetap berjuang dalam mewujudkan impian atau keinginan kita selama masih ada kesempatan. Bila ikhtiar sudah maksimal barulah kita berserah diri kepada Allah sesuai dengan realita yang ada apapun hasilnya.