Lihat ke Halaman Asli

Mifta Ariani

Do the best

Pentingnya Wawasan Pengelolaan Keuangan bagi Ibu Rumah Tangga

Diperbarui: 3 November 2019   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi istri mengatur keuangan keluarga (Sumber: www.motherandbaby.co.id)

Dalam setiap rumah tangga, dibutuhkan kerja sama yang kompak antara suami dan istri. Terutama yang berkaitan dengan perencanaan keuangan. 

Entah itu suami sebagai pencari nafkah utama, ataupun kedua-duanya sebagai pencari nafkah, dalam hal ini suami dan istri harus saling bahu membahu dalam mengelola keuangan keluarga.

Untuk lingkup keuangan keluarga, dapat dianalogikan sebagai sebuah perusahaan yang juga membutuhkan pengelolaan dan ketangguhan dalam perencanaan keuangannya. Suami sebagai pemimpin keluarga, sedangkan istri yang mengelola rumah tangga. 

Sebagai pengelola rumah tangga, seorang istri diharapkan dapat berperan lebih dalam perencanaan keuangan. Seorang istri wajib memiliki pengetahuan tentang perencanaan keuangan keluarga. Jangan sampai ketika suami memberikan uang ke istri, uang hanya numpang lewat saja. 

Banyak sekali di kehidupan sekitar kita, seolah-olah istri hanya berperan sebagai kasir saja, begitu uang diterima dari suami, langsung disetorkan untuk membayar ini dan itu semua kebutuhan, dan membelanjakannya tanpa tau cara mengelolanya.

Sebagai seorang istri, seyogyanya mengetahui dengan detail pengeluaran-pengeluaran apa saja yang rutin dikeluarkan dalam sebulannya.

Ada kebutuhan jangka pendek, kebutuhan jangka menengah dan kebutuhan jangka panjang. Itu seyogyanya senantiasa rutin dievaluasi bersama, supaya pengeluaran-pengeluaran keluarga tepat sasaran. 

Istri juga bisa memberikan saran-saran terbaiknya untuk mewujudkan kestabilan ekonomi keluarga. Walaupun pendidikan tentang pengelolaan keuangan keluarga tidak diberikan dalam pendidikan sekolah, menjadi PR seorang istri untuk rajin-rajin menambah pengetahuannya mengenai pengelolaan keuangan.

Sejak kecil biasanya kaum lelaki yang lebih banyak didoktrin untuk bertanggung jawab terhadap keuangan dan bekerja mencari uang, mengingat perannya sebagai pencari nafkah. Sedangkan kaum wanita walaupun banyak yang ikut berkiprah bekerja di luar berjuang mencari nafkah, namun sejak kecil pembelajaran yang diterima mereka lebih banyak diajarkan untuk berbelanja. 

Otomatis pembelajaran tentang mengelola keuangan dalam keluarga sangat minim. Padahal sebagai istri diharapkan dapat berperan lebih dalam mengelola keuangan dalam keluarga.

Dalam perannya sebagai manajer keuangan keluarga, istri jangan hanya pasrah menerima saja apa yang diberikan oleh suami. Karena kestabilan ekonomi keluarga bergantung pada pengelolaan keuangan yang tepat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline