Lihat ke Halaman Asli

Mifta Ariani

Do the best

Kunci Menghadapi Dinamika Kehidupan, Terutama Pasangan Suami Istri

Diperbarui: 23 Oktober 2019   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Pixabay

Hidup manusia penuh dengan misteri, kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi dikehidupan mendatang. Roda kehidupan terus selalu akan berputar. Mungkin saat ini Anda sedang mencicipi kehidupan yang penuh dengan kemewahan, kemudahan rejeki,segar bugar tanpa kekurangan suatu apapun. 

Namun jangan sampai Anda lengah dan pongah, apa yang Anda cicipi hari ini belum tentu akan Anda dapatkan selama-lamanya, bisa jadi besok atau lusa atau bahkan dalam kedipan mata saja, semua bisa berubah kalau Allah berkehendak.

Banyak sekali kejadian-kejadian disekitar kita, yang sudah membuktikan itu semua. Dalam sekejap tiba2-tiba harta benda ludes terbakar. Hari ini dalam kondisi sehat, tiba-tiba besoknya sudah dirawat dirumah sakit. 

Atau bahkan kalau kemaren-kemaren usaha berjaya, sekarang dalam kondisi kebangkrutan. Siapa yang tahu bolak baliknya kehidupan, manusia hanya bisa berusaha, Allah jualah yang menentukan. Demikian juga halnya dengan dinamika kehidupan pasangan suami istri.

Saya punya sebuah cerita tentang suatu kehidupan rumah tangga. Sepasang suami istri yang awalnya memiliki kehidupan rumah tangga yang cukup harmonis, walaupun diawal pernikahan ekonomi masih pas-pasan. 

Berbekal ikatan pernikahan yang kuat, mereka benar-benar membangun ekonomi mulai dari bawah. Membangun usaha bersama-sama. Dari tidak memiliki apa-apa saat awal menikah, sampai memiliki kehidupan yang cukup mapan, terlebih dengan kehadiran anak dalam kehidupan mereka. 

Diawali dari kehidupan di kos-kosan dengan keterbatasan keuangan, sampai akhirnya berhasil memiliki rumah sendiri dan membangun usaha sendiri. Itu semua berhasil mereka lalui dengan cukup sempurna tanpa riak-riak yang berarti.

Namun seiring dengan berjalannya waktu, tanpa disadari kegoncangan perlahan-lahan mulai muncul disaat kondisi jaya-jayanya kehidupan mereka. Entah bagaimana awal mulanya, tanpa disadari tiba-tiba keuangan proyek dan usaha dari sang suami yang awalnya lancar mulai seret. 

Semakin hari semakin seret, semakin lama semakin macet. Tagihan-tagihan mulai tidak terbayar, mulai berhutang kesana kemari, selain untuk pemenuhan kebutuhan usaha, juga untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari. 

Gali lubang tutup lubang sudah menjadi menu sehari hari. Padahal kalau dipikir-pikir, kehidupan kekurangan sudah berhasil mereka lewati di awal pernikahan, namun untuk yang kesekian kali ini mereka tidak berhasil melewatinya. Sampai akhirnya mencapai suatu titik dimana mereka memutuskan untuk menggadaikan rumah yang mereka tempati untuk membantu menutupi keuangan usaha mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline