Lihat ke Halaman Asli

Mifta Ariani

Do the best

Berpikir Positif

Diperbarui: 17 Agustus 2019   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumbe : pixabay.com

Banyak sekali pilihan disekitar kita, mau menjadi pribadi yang positif ataukah yang negatif, mau melangkah ke kanan ataukah ke kiri. Semua orang bebas menentukan pilihannya. Di posisi manakah kita berada sekarang?

Ada tetangga beli mobil baru, lalu bingung, iri. Bisnis teman berkembang pesat, bingung juga, iri. Ada teman upload foto ramai2 di instagram, kebetulan kita gak diajak, lalu baper. Ada undangan makan-makan, kita tidak diundang, baper juga. Hayoo.. siapa yang pernah seperti itu?

Tidak perlulah hal remeh temeh seperti itu dimasukkan kedalam hati , apalagi sampai dipikir berhari-hari. Merasa tidak sekaya tetangga, merasa tidak secantik orang lain,merasa tidak sesukses teman, merasa tidak diterima digeng kelompok tertentu dan lain lain. 

Hidup kita habis hanya untuk memikirkan hal-hal yang negatif, kalau seperti itu terus kapan kita majunya? Kapan kita bisa mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang positif?

Hidup ini adalah pilihan. Jika Anda entah sengaja ataupun tidak sengaja memilih berorientasi ke hal-hal yang cenderung negatif seperti itu, yaitu mudah iri, baperan, rendah diri, maka selamanya Anda akan diliputi aura negatif. Lain halnya jika kita selalu berpikiran positif. Hidup akan terasa lebih menyenangkan dan tidak membebani kita.

Sebagai contoh, kalau misalnya ada teman upload foto di instagram, acara syukuran rumah baru, kita tidak diundang. Ambil sisi positifnya, mungkin dananya terbatas jadi hanya mengundang keluarga dekat, mungkin sudah mengundang, tapi undangannya tidak sampai, atau mungkin saja yang diundang adalah memang kelompok pengajian setempat saja. 

Kita juga bisa bertanya langsung kepada yang bersangkutan kalau memang diperlukan. Banyak sekali alasan positif yg bisa dijabarkan. Itu akan lebih memberikan energi positif dan melegakan bila didengar. 

Lain halnya kalau kita sudah berprasangka buruk misalnya teman kita tidak mengundang pasti karena tidak suka dengan kita, pasti karena undangannya untuk orang kaya saja sedang kita tidak dan bermacam alasan negatif lainnya. 

Sifat seperti itu lama kelamaan akan meracuni hati kita. Akan lebih baik bila energi kita disalurkan ke hal-hal  yang positif dan lebih bermanfaat, tidak digunakan untuk berprasangka buruk dan yang mengganggu pikiran kita.

Dengan kita berpikiran positif, kita tidak sempat mengembangkan pikiran kita ke hal-hal yang tidak perlu dan belum tentu jelas kebenarannya. Hidup kita akan lebih tenang, dan tidak diusik dengan pikiran-pikiran yang negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline