Aku sudah muak dengan bullying ini, dan bertekad untuk pergi dari perusahaan. Namun tak lupa berdoa jika memang takdirku baik disini aku hanya ingin pindah ke kantor bukan lagi di operator, entah bagaimana tiba-tiba saja Ass. Manager turun kelapang tepat dimeja senior yang suka membully itu. Aku tak memperdulikan itu semua dan menganggap itu hal biasa, akan tetapi Ass. Manager inipun menghampiriku dan bertanya "Kamu bisa komputer ga? " aku mengangguk dan menjawab "Iya bisa, kenapa gitu Pak?" lalu bapaknya menjelaskan jika dikantor sedang urgent membutuhkan satu orang untuk menggantikan seseorang selama 2 Minggu saja.
Sedikit tidak percaya diri karena sudah lama tidak menggunakan laptop dan memang laptopku dirumah rusak jadi hanya menggunakan komputer saat berada disekolah saja ataupun kerja kelompok meminjam laptop teman sekelas. Setelah aku menjelaskan kepada Ass. Manager jika aku sedikit tidak percaya diri dan bapak Ass. Manager meyakinkanku untuk mencobanya terlebih dahulu "Jika memang tim manajemen ok dengan kinerja kamu ya kamu bisa saja lanjut kerja di kantor tapi kalau kamu engga betah bilang ke saya dan kamu bisa balik lagi operator." mendengarnya seperti itu aku mengangguk kedua kalinya lalu bapaknya menanyakan namaku dan pergi begitu saja.
Tak lama kemudian setelah itu leader di gedung kedua ini memanggilku untuk segera pergi menemui Ibu HRD dikantor dan sesampainya di kantor Ibu HRD menyambutku dengan sapaan hangat lalu mengarahkanku ke satu meja kosong namun sudah ada laptop dan banyak dokumen diatas meja tersebut. Ternyata aku langsung dihadapkan kepada satu pria berambut pirang dan Ibu HRD meninggalkanku begitu saja dengan pria berambut pirang ini.
Tanpa basa-basi pria berambut pirang ini langsung memintaku agar duduk dan menyuruhku untuk membuka laptop yang ada dihadapanku lalu meminta agar mencarikan file dokumen yang ia sebutkan akupun mengetiknya di search dan ya aku menemukan file tersebut. Selanjutnya ia meminta untuk membuatkan Surat Penawaran Harga dan beberapa tabel didalamnya, setelah selesai membuat Surat Penawaran Harga aku diminta membuat tabel di Ms.Excel untuk Masterlist Kontrak Kerjasama Perusahaan. Setelah semua itu selesai tak terasa ternyata sudah menunjukkan pukul 16.15 WIB dan aku pamit untuk sholat Ashar.
Sesampainya di Mushola aku berbetemu dengan leaderku "Bagaimana tadi sudah di tesnya? susah tidak ?" tanyanya "Susah-susah gampang Pak, hehehe.." jawabku tertawa kecil "Nanti habis sholat kamu kesana lagi ya.." jawab Pak Leader dan pergi kembali ke operator. Akupun bergegas mengambil air wudhu dan sholat. Aku berdoa apakah ini jawaban dari doaku selama ini apakah aku disana akan baik-baik saja dan aku meminta jika memang sudah waktunya pindah Bismillah Aku siap Pindah menjalaninya di lingkungan baru dan berharap lebih baik dari keadaan sebelumnya.
Aku bergegas ke kantor dan menemui pria berambut pirang namun kali ini ia menyambutku dengan "Selamat anda terpilih kerja dan duduk disini." sontak dengan sempontan "Alhamdulillah ya Allah, semoga berkah.." jawabku "Ini yang aku cari ketika kepilih langsung bersyukur, sini-sini siapa nama kamu?" tanya pria berambut pirang dan aku menyebutkan namaku yang panjang ini "Kamu lulusan sekolahnya apa? jurusan apa?" tanyanya "Lulusan SMK Jurusan Akuntansi Pak." jawabku dengan suara kecil dan pria berambut pirang ini memberika kartu namanya dan "Kalau ada apa-apa hubungi saja nomorku kalau kamu minat kerja disini, mulai besok Jum'at tanggal 3 September 2021 kamu kerjanya disni kursi ini laptop ini kamu yang pegang ya, dan besok pakai batik ya... dah gitu aja sekarang boleh balik lagi ke operator." katanya "Baik kalau begitu aku permisi balik lagi ke operator, terima kasih Pak." jawabku mengangguk dan pergi .
Keesokan harinya aku masuk ke kantor tersebut dan menyapa orang yang duduk dipaling depan "Selamat Pagi bu.." "Pagi, kamu anak baru yang dari operator itu ya?" tanya ibu-ibu yang menyesir rambut panjangnya "Iya bu betul, salam kenal ya bu.." jawabku menganggukan kepala dan tersenyum. Tak lama kemudian staff lainnya yang berada disatu ruangan denganku juga Ibu HRD datang terkecuali pria berambut pirang itu tidak datang.
Aku menghampiri meja Ibu HRD yang berada disebelahku namun terhalang oleh tempat penyimpanan berkas, dan bertanya kemana pria berambut pirang itu mengapa ia tak masuk kerja hari ini. Lalu Ibu HRD menjelaskan jika pria berambut pirang ini pergi Dinas keluar kota tepatnya ke Surabaya selama 2 Minggu dan aku hanya mengangguk lalu kembali duduk. Beberapa saat kemudian aku memberanikan diri untuk menelpon pria berambut pirang namun belum sempat aku menekan telp. pria tersebut menelponku lebih dulu dan ya aku di telpon terdengar jika pria tersebut memarahiku.
Aku tidak mengerti apa yang ia maksud dalam percakapan telp. tersebut. Lalu aku diminta membawa laptop kedepan lobby untuk menemui wanita yang berjaga sebagai receptionist dan memberikan telp. kepadanya setelah selesai pria tersebut memutuskan telp. dari handphone ku, wanita ini menjelaskan apa yang diminta pria berambut pirang dan memberi tahuku jika pria berambut pirang memang nada bicaranya seperti itu "Jadi kamu jangan khawatir kalau ada apa-apa boleh ke aku aja ya.." jawabnya dengan suara lembut dan tersenyum kepadaku, seketika aku yang panik jadi lebih tenang karenanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H