Lihat ke Halaman Asli

Mifta Syafila

Mahasiswa UNISRI

Mahasiswa KKNT Unisri Surakarta Melakukan Kunjungan dan Praktek Pembuatan Gula Kelapa Ekstrak Kulit Manggis

Diperbarui: 16 Agustus 2021   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pembuatan gula kelapa ekstrak kulit manggis (Dokpri)

 

Salah satu mahasiswa KKNT MBKM “Wujudkan Desa Bangkit” Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Mifta Syafila Kelompok 23 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bambang Hermoyo, SH melakukan kunjungan dan praktek pembuatan gula kelapa ekstrak kulit manggis di desa Kalak, kecamatan Donorojo, kabupaten Pacitan.

Desa Kalak Donorojo sebagian pekerjaan masyarakat adalah pengrajin Gula Kelapa/Gula Jawa, karena wilayahnya yang dekat dengan kawasan pantai sehingga pohon kelapa banyak tumbuh dikawasan Desa Kalak.

Gula Kelapa Ekstrak Kulit Manggis merupakan usaha baru di desa ini, pada umumnya pembuatan gula menggunakan air sabun khusus (lerak), air sabun dipergunakan saat menadah air nira kelapa dengan wadah diletakkan diatas pohon kelapa pada waktu pagi hari sampai sore hari kemudian air sabun di tuangkan 2 sendok makan kedalam wadah supaya nira kelapa tidak basi. 

Dengan kita lihat menggunakan air sabun tidak baik untuk kesehatan walaupun sabun khusus (bukan sabun pabrik), sehingga dalam kurun waktu 6 bulan pengrajin gula kelapa/gula jawa mencoba mengganti air sabun dengan ekstrak kulit manggis dengan mengikuti pelatihan yang di dampingi INSTIPER Jogja  berkerjasama dengan ASTRA. 

Masyarakat pembuat gula kelapa membentuk kelompok Pengrajin Gula Kelapa Ekstrak Kulit Manggis dengan diketuai oleh ibu Widiastutik yang bertempat tingal di RT/RW 001/001 Dusun Krajan Wetan Desa Kalak Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan.

“Di Desa Kalak belum ada pohon buah manggis sehingga ekstrak kulit manggis yang digunakan disumplai oleh ASTRA melalui INSTIPER Jogja” ujar ibu Widiastutik. 

“ Perbedaan gula kelapa biasa (larutan air sabun) dengan gula kelapa ekstrak kulit manggis dilihat dari bentuknya, gula kelapa biasa berbentuk bundar besar dan pipih sedangkan gula kelapa ekstrak kulit manggis berbentuk bundar juga tetapi ukuran kecil dan berisi kedalam” ujar ibu Widiastutik lagi.

Bentuk ekstrak kulit manggis seperti butiran jika akan digunakan nanti dilarutkan didalam wadah yang diberikan air kemudian dimasak sampai mendidih, 1 bungkus plastic clip berisi 5 butir ekstrak kulit manggis dan menjadi 3 liter air setelah itu ekstrak kulit manggis diberikan 2 sendok makan pada wadah yang digunakan mengambil nira kelapa sebagai pengganti air sabun khusus sehingga kandungan dari gula kelapa tidak membahayakan kesehatan. 

Hasil pencetakan gula kelapa ekstrak kulit manggis (Dokpri)

Wadah nira kelapa yang sudah penuh bias diambil saat sore hari jika dilakukan pengambilan nira pada pagi hari sedangkan pengambilan nira pada sore hari maka wadahya bias diambil saat pagi hari. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline