Siapa yang tidak senang diajak berkebun apalagi bersama anak-anak dan orang tua. Pengantar inilah yang akan saya bagi kali ini. Bagi kami, di sekolah, berkebun adalah cara yang lebih mengena dibanding dengan simbol akan menjaga bumi tapi tanpa aksi nyata. Artinya mereka (anak-anak) pun butuh aksi nyata dan diberi kepercayaan dengan berkebun dan dilakukan dengan senang hati. Sebagai imbas dari teori yang mereka dapatkan ketika di kelas.
Pengamatan saya selama ini ketika melihat anak-anak di sekolah sepertinya kurang terasa saat mereka belajar ilmu bumi dan didalamnya bercerita akan indahnya menjaga bumi tanpa aksi nyata langsung di lapangan. Konsep keseimbangan inilah yang saya lihat artinya teori tanpa praktik nyata langsung di lapangan seolah-olah tak lengkap dan terbukti respon yang mereka terima pun biasa-biasa saja. Setelah mereka diajak berpetualang dan belajar langsung ke ahlinya, kontan saja mimik ceria dan rasa bangga terpancar dari dirinya.
Beberapa waktu lalu SD Bina Insani Bogor melakukan program pendidikan lingkungan hidup yakni dengan mendatangi langsung lokasi yang sudah disiapkan untuk mereka belajar. Adapun kegiatannya berupa
- Mengenal pupuk yang digunakan untuk berkebun.
- Mengolah bagaimana caranya menggunakan pupuk dengan baik untuk tanaman sayuran.
- Bercocok tanam sayuran hijau hingga memanen.
Agar kegiatan berjalan lancar, mereka diberi pengarahan di sekolah agar saat tiba di lokaksi berkebun, mereka dengan mudah melakukan hal-hal sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Kegiatan berkebun yang tujukan khusus untuk anak-anak ini tentu memiliki beberapa tujuan. Di antaranya:
- Upaya pengembangan pada pemelajaran pendidikan lingkungan hidup di sekolah.
- Menambah wawasan dan pengalaman belajar berkebun.
- Menjaga bumi agar tetap hijau dan lestari
- Memberi kepercayaan kepada peserta didik bahawa mereka pun bisa berkebun
- Mengenal berbagai jenis tanaman sayuran serta pupuk yang digunakannya
Semoga kegiatan semacam ini tetap dan bterus diadakan dan ditindak lanjuti sebagai bukti keseriusan kita di masyarakat bahwa mereka (peserta didik) pun mampu melakukan hal yang merak tidak biasa dilakukan jika dibina dengan baik dan berkesinambungan layaknya kegiatan yang sering dilakukan pada tingkat dewasa. Dan pada akhirnya bumi pun semakin hijau, mereka senang dan bisa memetik hasil tanaman atas kerja kerasnya. Semuanya senang dan kesan ini akan terus melekat selama hidup mereka sampai nanti. Yuk berkebun... (Fahmi Awaludin, 24 April 2012 pukul 1.01 siang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H