Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram Kelurahan Tanjung ubah daun kelor (Moringa Oleifera) menjadi nugget. Kreasi nugget daun kelor ini diberi nama nugget tahu daun kelor yang berbahan dasar utama daun kelor.
Mahasiswa KKN PMD Unram mempraktikan pembuatan nugget tahu daun kelor ini pada saat pelaksanaan posyandu di 7 lingkungan yang ada di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Labuhan Haji, Lombok Timur. Tujuh lingkungan tersebut diantaranya adalah lingkungan Karang Bedil, Timba Dewa, Karang Sukun, Turingan, Timba Urip, Timba Dewa dan Timba Borok.
Nugget daun kelor dipilih sebagai PMT (Pemberian Makanan Tambahan) dikarenakan kelor mudah didapatkan di Kelurahan Tanjung, kelor juga mengandung protein yang tinggi, zat besi, kalsium, vitamin A, serta vitamin C yang tujuh kali lebih tinggi dari pada jeruk. satu mangkuk daun kelor (sekitar 21 gram) mengandung protein nabati, sebanyak 2 gram. Nugget ini dibuat menjadi salah satu alternatif penambahan gizi untuk pertumbuhan anak. WHO juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib (miracle tree)
" Pemilihan daun kelor sebagai bahan utama PMT kali ini dikarenakan umumnya masyarakat disini mengolah kelor sebagai sayur saja, dimasak bening. Padahal kelor kaya akan vitamin yang baik untuk pertumbuhan anak dan jika divariasikan olahannya bisa menggugah selera makan anak, terlebih lagi jika anak tersebut tidak suka sayur." Ungkap Hanna Risma salah satu anggota KKN PMD Unram ketika dimintai pendapat.
Proses pembuatan 1 porsi nugget tahu daun kelor ini diawali dengan daun kelor yang diambil daunnya saja lalu direbus dan dicincang halus (50g), kemudian dicampur dengan tahu (75g) yang sudah dihancurkan, tepung terigu (20g) beserta telur (2 butir), bawang putih (2 siung) di cincang halus dan terakhir tambahkan garam. Step selanjutnya adalah dikukus selama 30 menit setelahnya diangkat dan di potong sesuai selera. Step terakhirnya adalah potongan-potongan yang tadi dibalu telur, tepung panir dan di goreng dengan api kecil. Pembuatan nugget tahu daun kelor ini disosialisasikan kepada ibu-ibu yang memiliki balita dan calon ibu yang sedang hamil demi pemenuhan gizi si kecil.
Kader posyandu Baiq Is pada saat posyandu mengapresiasi ke-kreativitasan mahasiswa KKN PMD Unram untuk mengatasi masalah gizi dengan membuat makanan bergizi tinggi dengan bahan yang mudah didapatkan dan disukai oleh anak-anak.
" Ini bisa jadi menu saat melakukan demo masak bulan depan, enak dan bahannya mudah di dapat. Kalau ada menu baru boleh dibagikan resepnya untuk menu PMT selanjutnya. " Ujarnya saat melakukan posyandu di Lingkungan Timba Urip.
Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram Kelurahan Tanjung berharap dengan adanya kreativitas baru dalam pengolahan daun kelor sebagai PMT (Pemberian Makanan Tambahan) ini dapat lanjut untuk disosialisasikan kembali nantinya kepada setiap ibu yang memiliki balita dan calon ibu yang sedang mengandung sebagai pemenuhan gizi si kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H