Lihat ke Halaman Asli

Puji Syukur

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kulipat sejadah hijau lusuhku....

kulihat jam di tanganku menunjukkan jam 05.30 dini hari.......

si kecil masih terlelap dengan gaya khasnya.....

seakan mulut mungilnya ingin mengatakan "selamat pagi ayah".........

dan istriku tercinta tak luput membuatkan aku secangkir teh hangat.....

tak lama berselang aku sudah siap berpacu bersama kuda besi ku yang selalu setia......

udara sejuk pagi ini masih sama seperti hari-hari kemarin...

jalan becek yang kulalui dengan sabar kuda besiku melewatinya....

aroma embun di dedaunan setelah hujan tadi malam membuat aku semakin takjub dengan kuasa sang khalik.....

khayalku menerawang jauh tentang suasana pagi di kampung halamnku...

dan hati ini tak henti melafazkan puji syukur kepada sang ilahi robi......

bahwa aku masih diizinkan merasakan nikmatnya sampai detik ini......

amiin ya Allah huma amiin...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline