Lihat ke Halaman Asli

Michael Sendow

TERVERIFIKASI

Writter

Ada yang Terlewatkan, Momen Terbaik

Diperbarui: 24 Oktober 2016   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bersama para kompasianer, begitu banyak momen terbaik

Setelah saya menulis bahwa setiap kali posting tulisan adalah sebuah momen terbaik dan terindah yang saya miliki, eh ternyata ada yang terlewatkan loh. Makanya saya kejar untuk dilanjutkan sebelum lupa. Dan, with no regret, maka yang terlewatkan itu sudah semestinya tersampaikan juga kan ya? Supaya apa? Supaya hati ini lega, dan catatan itu bisa dibagikan juga. Itu.

Nah, dalam rangka 8 Tahun Kompasiana, tulisan ini hadir sebagai ‘pemuas dahaga’ saya dan siapapun yang berkenan membacanya. Ini juga adalah penghargaan kita, walau tak seberapa, tentang betapa beruntungnya orang-orang yang kenal Kompasiana. Ada yang dapat beasiswa. Ada yang dapat pekerjaan. Ada yang dapat hadiah. Ada yang dapat ini dan itu.

Kompasiana memang saat ini sudah jauh lebih  ngetop  dibanding beberapa tahun sebelumnya. Saat ini, Kompasiana sudah banyak dilirik oleh para pemasang iklan. Sudah sering dipantau banyak pasang mata yang hadir dari setiap sudut, mulai dari Istana, pemerintahan, parpol, bahkan pengusaha-pengusaha beken. Kompasiana juga secara rutin kini terus terusan mengadakan lomba blog, lomba nulis ini dan itu, lomba review dan masih banyak lagi lainnya. Ini tentu adalah merupakan sebuah ‘quantum leap’yang tak biasa. Bravo Kompasiana….Anda layak dapat bintang! Serius.

Oke, ada beberapa momen terbaik dan terindah lainnya yang masih tercecer belum tersampaikan pada tulisan pertama saya, maklum faktor umur, jadi apa-apa sering kelupaan. Pernah saya lupa pakai kacamata eh ternyata kacamata ada di atas kepala. Ya begitulah semakin tua semakin capek deh.

Nah, beberapa momen itu antara lain, cekidot….

Setelah menjadi kompasianer, saat itu ada tulisan-tulisan kompasianer yang dipilih untuk ditayangkan masuk ke kompas cetak di halaman yang waktu itu disebut ‘Freez’. Anda tau sendiri kan bagaimana susahnya untuk tembus masuk Kompas cetak, jadi bayangkan betapa bahagianya penulis yang tulisannya terpilih masuk Kompas cetak.

Tulisan opini kita akan benar-benar dibedah dan discreening ketat untuk bisa tembus di rubrik opini Kompas. Jangankan kita, beberapa penulis kawakan saja rasanya tak mudah tulisannya masuk Kompas. Ada seorang Doktor kawan saya pun pernah mengeluh betapa susahnya tulisannya dimuat di Kompas cetak.

Lalu hadirlah Freez menyemangati kita semua kala itu. Dan, di sepanjang Freez hidup kala itu, ada 4 tulisan saya yang sempat ditayangkan di Kompas cetak halaman Freez. Kalau kata Syahrini, tentu ini ‘sesuatu banget deh…’.

Ada satu yang sangat berkesan ketika salah satu tulisan saya yang dimuat di Freez itu dibaca pemilik Rumah Kopi Gembira. Karena saya mendapat apresiasi oleh pemilik resto yang restorannya turut saya libatkan dalam tulisan saya. Ketika berkunjung ke  cabang restonya di kawasan Kelapa Gading saya dapat Biapong dan Kopi Kawangkoan. Uenaak tenan hehehe.

Lalu juga, saat itu ada program Kompasiana TV, yang acaranya tayang di Kompas TV dan melibatkan beberapa kompasianer dalam diskusi. Biasanya kompasianer online dari rumah atau kantor memakai aplikasi Google Hangout.Lagi-lagi saya mendapatkan momen terbaik karena empat kali diteleponin untuk bisa ikut dalam acara tersebut, namun kali ini saya hanya bisa tampil 2 kali karena kesibukan yang menumpuk. Acara itu disaksikan juga oleh banyak kawan dan sodara saya nun jauh di kampung halaman, apalagi ketika saya memberi komentar tentang baju kotak-kotaknya Jokowi, dan satunya lagi ketika saya menanggapi Menteri Agraria dan Perumahan Rakyat kalau nggak salah yaitu Pak Ferry Baldan. Pokoknya Kompasiana semakin oke lah yah…

Momen indah lainnya adalah dalam tajuk ‘Makan Siang Bersama Presiden’. Ini momen yang tak biasa oleh karena kita punya kesempatan menyalurkan isi hati kita kepada Presiden kita secara langsung. Saya punya kesempatan menyampaikan concern saya waktu itu tentang masalah kepelautan dan bisnis pelayaran di Indonesia, pada acara santai sesi foto-foto. Mantaplah sudah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline