Lihat ke Halaman Asli

Michael Sendow

TERVERIFIKASI

Writter

Bahaya Makan Terlalu Kenyang (Berlebihan), Awas!

Diperbarui: 30 Oktober 2015   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi (www.republika.co.id)"][/caption]

Apakah Anda termasuk orang selalu makan secara berlebihan? Hati-hati karena segala sesuatu yang berlebihan pasti mendatangkan keburukan. Air yang terlalu penuh akan tumpah. Udara yang terlalu dingin, membekukan. Udara yang terlalu panas, membakar. Asap yang terlalu banyak, menyesakkan. Lalu makan terlalu banyak? Tentu mengenyangkan. Terlalu kenyang bahkan. Berlebihan itu mestinya dihindari. Namun kita makan berlebihan sudah menjadi semacam gaya hidup.

Kenapa makan berlebihan dan terlalu kenyang itu tidak sehat?

Menurut ilmu gizi bahaya makanan berlebihan antara lain dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan, melonjaknya kadar gula dalam tubuh, sesak nafas, karbohidrat dalam tubuh melonjak drastis, kebugaran menurun, dan lain sebagainya.

Makan berlebihan juga tentu menyebabkan kanker (kantong kering) alias pengeluaran melonjak, beli ini dan itu. Kecuali tiap hari hadiri pesta dan undangan makan-makan gratis di sana-sini ha ha ha…

Menurut kitab suci? Ya setidaknya ada beberapa ayat dalam dua kitab suci mengajarkan kita untuk makan secara bertanggungjawab. Makanlah secara wajar dan tidak berlebih-lebihan, sampai perut mendadak buncit kayak balon gas.

Kita lalu bersua dengan ayat ini, “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) Masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf : 31)

Perintah Tuhan ini adalah petunjuk yang pastinya menunjukkan kepada yang meyakininya, bahwa ada hal buruk yang akan terjadi bila kita makan dan minum melebihi batas toleransi atau ketika kita terlalu kenyang.

Juga ada sabda Rasulullah yang mengatakan begini, “Tidak ada yang lebih jahat daripada orang yang memadati perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu ia makan, hendaklah perutnya diisi sepertiga makanan, seperti air (minuman), dan sepertiga lagi untuk udara (bernapas).” (H.R. At-Tirmiz dari Miqdam bin Ma’di Karib No. 2302)

Lalu kita membuka Kitab Amsal 23:20-21 dan kita diperingati begini, “Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping.”

Dilanjutkan lagi dengan Amsal 28:7 yang berbunyi, “Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi orang yang bergaul dengan pelahap mempermalukan ayahnya.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline