Beberapa penelitian ilmiah sudah membuktikan bahwa minum kopi bermanfaat untuk kesehatan. Ada umpamanya penelitian dari University of Houston, Texas Amerika, tim peneliti ini melakukan penelitian pada warga Irlandia yang suka minum kopi yang ditambahi whisky, hasilnya adalah bahwa ternyata hal tersebut dapat menurunkan resiko stroke hingga 80 persen. Pakar lain juga berpendapat bahwa kopi dapat meningkatkan libido seksual pria. Bahkan senyawa kafein dalam kopi dapat menghilangkan rasa lelah, kantuk, dan meningkatkan kewaspadaan saraf motorik.
Ratusan manfaat minum kopi tentu tidak akan tuntas habis diutarakan dalam tulisan pendek saya ini. Banyak sekali manfaat kopi. Orang sehat yang minum kopi secara teratur (dalam jumlah yang secukupnya tentu saja) akan mendapatkan manfaat kesehatan yang berlimpah. Khasiat kopi seperti mencegah kanker kulit, asma, batu empedu, alzheimer, batu ginjal, dan diabetes tentu menggembirakan para penikmat kopi sejagat. Termasuk saya, dan mungkin juga Anda sekalian. Mitos minum kopi yang selalu berakibat negatif tidak sepenuhnya benar. Bahkan bisa jadi, lebih banyak positifnya.
Sekarang, bagaimana cara Anda minum kopi? Bagaimana supaya rasa nikmatnya kopi benar-benar tersaji? Setiap orang tentu saja punya cara masing-masing. Bagi saya, minum kopi tidak boleh sembarangan, baik dari segi takaran maupun cara penyajian. Bagi yang menggunakan coffee maker, Anda harus benar-benar memastikan tempat tersebut sudah bersih dari sisa-sisa kopi sebelumnya, karena hal itu dapat menimbulkan bau tidak enak, dan tentu akan mengubah rasa kopi. Kopi tidak akan seenak yang semestinya.
Jangan juga sembarangan menggunakan air ketika menyeduh kopi. Gunakan air yang berkualitas baik. Jangan menggunakan air sulingan karena dapat mengubah rasa nikmatnya kopi tersebut. Gunakanlah juga air yang sudah mendidih agar supaya rasa kopi lebih tajam bila diminum. Air juga tidak boleh yang terlalu panas karena akan menghilangkan aroma asli kopi, dan akan menghanguskan kopi, akan muncul aroma atau bau hangus. Saya biasanya menunggu sekitar 30-60 detik sebelum menuangkan air mendidih yang hendak dipakai.
Minum Kopi Punya Tatacara Tersendiri
Siapa bilang minum kopi bisa seenaknya? Memang bisa saja, tapi bagi penikmat kopi sejati, minum kopi itu ada caranya tersendiri. Cara yang mustinya dapan membedakan apakah ia memang penikmat kopi sejati, atau hanya sekedar suka minum kopi. Orang kebanyakan. Begini, para pengunjung kedai kopi di Indonesia memang sudah semakin banyak, tidak ada kedai kopi yang sepi pengunjung, tapi cara minum kopi orang Indonesia umumnya masih ‘keliru’.
Biasanya mereka masih membubuhkan banyak sekali gula ke dalam kopi (atau juga teh), padahal dengan menembahkan gula itu akan memengaruhi dan mengurangi citarasa kopi atau teh tersebut. Memang ini selera masing-masing orang, ada mungkin yang tidak terlalu suka yang pahit, tapi kalau menambahi gula sebaiknya jangan banyak-banyak.
Cara meminum kopi atau teh juga seharusnya tidak boleh sembarangan. Yang terjadi saat ini, kopi atau teh langsung saja diteguk glek…glek…glek…that’s it. Minum kopi atau teh yang baik dan benar sebetulnya sama caranya dengan ketika kita minum anggur. Pertama kali adalah kita mencium aromanya (sedaaaaaap). Kemudian saat diminum tidak langsung ditelan begitu saja, akan tetapi dikulum lebih dahulu, dikecapi dan nikmati citarasanya. Nah, di sinilah akan terasa keutuhan konten dari kopi tersebut, mulai dari keharuman sampai keasamannya (enaaaaaaak).
Pasang Indra Kepekaan Tubuh Anda Sebaik Mungkin
Lantas bagi Anda sekalian yang sudah sangat tergila-gila dengan kopi, dan biasanya menghabiskan tidak kurang dari 10 gelas per hari, rasanya sangat perlu untuk pasang antena tanda waspada. Minum kopi secara berlebihan tentu ada efek negatifnya. Tapi untuk menguranginya juga tidak boleh secara mendadak. Bila itu Anda lakukan, besar kemungkinan Anda akan mengalami apa yang disebut sebagai efek ‘withdrawal syndrome’.
Sindrom itu disebabkan karena kadar kafein dalam tubuh si penggila kopi itu turun secara mendadak. Ini terkadang dapat mengakibatkan perasaan yang sangat tidak nyaman, misalnya dibarengi dengan pusing, perut mual, tangan gemetar, dan sebagainya. Untuk mencegah hal itu, cobalah kurangi dosis minum kopi Anda secara perlahan, contohnya setiap hari kurangi barang satu cangkir saja.
Minum kopi bukanlah dosa. Minum kopi banyak manfaat positifnya. Tetapi minum kopi secara berlebihan juga mengandung resiko negatif yang banyak. Kita perlu minum kopi secara bijaksana. Yang paling tahu batasnya, ya diri kita sendiri. Minum kopi tidak sekedar gaya hidup atau life style kita. Bukan pula hanya hobi semata. Kita meminum kopi karena ada manfaatnya. Di Amerika kopi bahkan dicampur air untuk dipakai lulur atau berendam air kopi, baik buat kesehatan kulit. Di Jakarta juga katanya sudah ada yang seperti itu.
Setiap orang memiliki batasan tersendiri sehubungan dengan konsumsi kafein. Umumnya kita dapat mengonsumsi kopi dua cangkir dalam sehari tanpa masalah. Saya biasanya minum 7 cangkir kopi tanpa masalah. Namun sebaliknya, ada yang mengalami efek buruk ketika minum kopi 2 cangkir sehari, ia ternyata hanya bisa minum 1 cangkir sehari. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur, jantung jadi berdebar keras, keluar keringat dingin hanya dengan minum secangkir kopi saja. Jadi respon tubuh setiap orang terhadap kopi berbeda-beda. Dengarkanlah respon tubuh Anda masing-masing sebagai tanda awas yang harus diperhatikan. Pasang antena Anda sejak dini.
Akhirnya, bagi para penikmat kopi, selamat minum kopi. Jam sudah menunjukkan pukul 8.00 waktu Indonesia Bagian Barat, saatnya kembali saya menyeduh secangkir kopi (Biasanya saya lebih suka yang jenis kopi Arabika dibanding Robusta). Dan, tibalah saatnya juga saya harus menyudahi tulisan ini. Menyudahi tulisan untuk menyeduhi secangkir kopi. Selamat menikmati.
***
Tulisan tentang kopi lainnya:
Cerita Bagi Para Coffee Lover…
---Michael Sendow---