Lihat ke Halaman Asli

Michael Sendow

TERVERIFIKASI

Writter

Jangan Tiru Kantor Pos Amerika!

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13001764911023890779

The United States Post Office is wasting my time and a lot of paper! Mungkin saya terlalu keras. Tapi ini kenyataan. Saya akui memang bahwa kantor pos di Amerika sangat "ajaib", cuman dengan 42 cents (tadinya hanya dengan 39 cents), saya bisa mengirim surat ke pelosok mana saja saya suka di Amerika ini. Ini sungguh menakjubkan, boleh dikata luar biasa murah. Mungkin banyak yang akan bertanya, kalau demikian bagaimana bisa Kantor Pos menghabiskan waktu Anda percuma serta memubazirkan begitu banyak kertas ? Sangat jelas tentunya, yaitu dengan receipt system mereka. Ketika anda memasuki salah satu kantor pos cabang dimanapun dan membeli perangko ataupun mengirim surat, atau bentuk transaksi sekecil apapun, percayalah... Anda harus siap mengkoleksi 'receipt raksasa' ! Ini tentu sangat mengganggu saya karena banyak alasan. Lihat saja kalimat tidak penting mengenai perangko. "You can't return stamps". Kalimat itu tertulis jelas di receipt tersebut. Ada juga begitu banyak kalimat yang tidak tertera di receipt tersebut. Pokoknya saya sudah pasti akan mendapat receipt sepanjang 11 inci (saya ukur), dengan segala keterangan yang tetek-bengek itu, walaupun saya cuman membeli perangko seharga 42 cents (tidak sampai $1 atau setara Rp.3000). Mungkin saja suatu ketika saya kemudian memerlukan receipt itu untuk katakanlah "pengembalian" dari tempat kerja, kalau demikian ceritanya, sayalah yang akan meminta receipt dimaksud. Nah ada lagi, ini yang membuat tambah kesal, receipt yang didapat kelihatan seperti iklan raksasa. Disitu dijelaskan untuk memesan perangko online melalui internet. Disitu juga dijelaskan untuk mengunjungi situs USPS untuk "learn more about our new competitive shipping prices". Di lembar receipt yang sama itu juga saya di-encourage untuk menulis pengalaman-pengalaman saya mengirim surat di kantor pos (suka-duka) dan kalau bisa memasukannya di Gallu Poll secara online. Dan juga jangan lupa, semuanya itu butuh waktu 5 detik untuk satu receipt selesai di-print. Wasting time! Mari berhitung-hitung sederhana, katakanlah Anda pergi ke kantor pos 2 kali seminggu. Berdasarkan standar lamanya hidup seseorang maka anda akan membuang waktu anda yang berharga sebanyak 12 jam (menunggu receipt di-print). Padahal receipt tersebut akan langsung Anda buang secepat itu berpindah ketelapak tangan Anda. Berdasarkan website dari USPS, di seluruh Amerika, ada sekitar 9 juta loket untuk transaksi per harinya. Dengan nilai transaksi mencapai 2.7 billion (data 2 tahun lalu). Katakanlah bahwa receipt tersebut panjangnya 12 inci. Ini perhitungan matematika sederhana, bahwa akhirnya setiap tahun di seluruh counter-counter yang ada diantara 37.000 kantor pos di Amerika, sebanyak 2.7 billion kaki (1 kaki = 0.3048 meter) receipt siap di-print. Itu sekitar 511.633 miles. Dengan demikian, jaraknya cukup untuk pergi ke bulan dan kembali dengan masih ada sisa kertas receipt sepanjang 50.000 miles. Cara membayangkan dalam bentuk lainnya adalah bahwa panjangnya cukup untuk membungkus pusat bumi sebanyak 64 kali. Bukankah itu berarti membuang-buang sangat banyak kertas untuk sekedar receipt yang tidak berharga sama sekali itu ?! Untuk itu saat ini, saya akan menghubungi Kantor Pos dimana saya biasa mengirim surat untuk supaya menghentikan memberi saya receipt, kecuali kalau saya memintanya. Ada yang lebih lucu dan aneh yaitu kalimat berikut, diambil dari situnya USPS, kalimat yang berbunyi demikian "Reducing the use of paper, supporting the use of recycled paper, and recycling waste paper have been goals for nearly two decades." Ini membuat saya tambah pusing. Kalau begitu apa lagi yang mereka belum cantumkan dalam receipt yang sebenarnya sudah amat panjang itu ?! Dan yang membuat saya tambah tidak mengerti adalah bahwa setiap kali saya balik belakang untuk meninggalkan kantor pos tanpa mengambil receipt-nya, saya pasti akan mendapatkan teguran serupa ini " Oops, wait a minute, sir ! ". Suara di balik counter itu benar-benar bikin saya jadi luar biasa kesal. "Receipt-nya ketinggalan, tuh!", ujar sang officer. Dasar !.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline