Lihat ke Halaman Asli

Partai Demokrat Semakin Melorot?

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Partai-partai gajah yang bergabung itu sudah dipermalukan oleh semut-semut. Apalagi partai paling berpengaruh pada jamannya (Partai Demokrat). Kekalahan Foke menunjukkan bahwa mesin partai itu sudah usang dan sangat uzur, karena itu perlu turun mesin sementara. Lihat juga partai besar lainnya – PKS, ternyata tidak menyumbang pengaruh yang signifikan bagi Foke. Golkar? Apalagi! Partai-partai ini harusnya mulai mengoreksi kedalam dan siap berubah. Mereka harus siap menerima kritik dan siap berbenah, kawan!

Bukan main usangnya mesin-mesin partai itu, ketika mereka semua sudah bergabung dan harusnya jadi secepat Ferrari kapasitas menunjang pemenangan Foke, tapi malah jadi selamban bajaj. Gasnya sudah ditekan maksimum, tapi daya dorang luar biasa lamban. Yah akhirnya Foke harus menerima kekalahan, apalagi ia tidak ditunjang wakil yang memiliki wawasan dan kapabilitas setara dirinya.

Yang mendapat sorotan tajam sudah pasti adalah Partai Demokrat. Kinerja dan kemampuan partai ini semakin dipertanyakan. Belum lagi usai semua gunjingan tentang kebobrokan para pemimpin partai ini yang banyak bermasalah, korup, dan gagal memimpin, sekarang ditimpa tangga lagi dengan kegagalan Foke. Malah belum lama berlanjut, kembali salah satu jagoannya, ujung tombak di lapangan yang selalu saja asal bunyi tapi kosong melompong Ruhut Sitompul kembali mengeluarkan pernyataan-pernyataan omong kosong dan sangat tidak bijak. Kembali wajah Partai Demokrat ditampar keras. Apakah ini salah satu pertanda bahwa partai ini akan semakin melorot?

Harusnya partai-partai itu berisi orang-orang pinter, berwawasan, tetapi juga yang bijaksana, dan pro rakyat. Kalau isinya hanya orang-orang tambun kemakmuran tapi buta hati, jangan heran kalau partai-partai tersebut akan semakin ditinggalkan rakyat dan pengikutnya. Mereka akan semakin melorot, kawan!

Apakah partai bisa hidup tanpa dukungan masyarakat? Jangan mimpi. Mereka akan berubah jadi ‘partai kuburan’ Pemimpinnya semarak dan penuh isi, atau dapat dibilang partai yang kaya pemimpin - tapi miskin dukungan rakyat. Apa gunanya partai yang dipenuhi pejabat-pejabat dan boss-boss besar tapi tidak memiliki pengikut di tingkat bawah? Gemuk pimpinan kurus pengikut. Bakalan semaput juga nantinya, percaya saja kawan! (MA)

Salam Creepes!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline